Sirine-Lampu Peringati Warga Cepat Evakuasi

Siswa kelas XI itu memerinci, alat tersebut bisa ditanam di sekitar rumah atau digantung di sungai. Namun, untuk dipasang di sungai, perlu ditopang penahan atau pipa yang lebih kuat. Hal ini untuk mencegah alat tersebut tak terbawa arus sungai.

”Kami juga pakai rangkaian seri, agar kalau terjadi kerusakan bisa langsung ditemukan kerusakannya, biar masyarakat bisa lebih waspada,” ujarnya.

Alat tersebut, diakui Oliver belum pernah diujicobakan di sungai. Namun, dia memastikan detektor tersebut bisa dimodifikasi dengan mudah, sesuai dengan kebutuhan. ”Kalau ujicoba di belakang rumah, pernah. Sebelum air meluap ke dalam rumah, detektor memberikan peringatan,” tukasnya

Dia mengaku, pembuatan alat ini terinspirasi dari warga yang rumahnya rawan terkena banjir di Bojongsoang dan sekitarnya. Dia bersama Bagja Mulyana, 17, serta anggota KIR lainnya, lantas berdiskusi. Intinya, bagaimana caranya membantu warga dengan pemikiran dan tenaga yang mereka punya.

”Setidaknya dengan adanya alat ini, bisa membantu masyarakat agar lebih sigap dan waspada serta mengurangi kerugian yang lebih besar ketika banjir tiba-tiba datang,” paparnya.

Sayangnya, Bagja yang mencetuskan detektor murah meriah itu tak bisa ditemui awak media. Sebab, sedang berada di Magelang untuk suatu keperluan. ”Saya mewakili teman saya,” aku Oliver yang juga ikut dari awal proyek tersebut.

Sementara itu, Guru Pembina KIR Yulianti mengaku, sangat mengapresiasi ide tersebut. Menurutnya, membuat alat yang berguna bagi masyarakat setiap tahunnya, merupakan program dari ekstrakuliler tersebut. ”Alat ini memang belum tersosilisasi dengan baik, saya harap alat ini bisa diuji kelayakannya, agar manfaatnya terasa, terutama bagi masyarakat yang terdampak banjir,” kata Yulianti.

Yulianti mengatakan, belum memikirkan untuk mematenkan produk ciptaan siswanya tersebut. Kendati demikian, dia berharap alat tersebut bisa berguna bagi masyarakat luas.

”Mungkin nanti masyarakat yang sering kebanjiran, bisa membuat detektor tersebut di rumah-rumah, sebagai bentuk peringatan dini, karena biasanya warga terlelap saat malam hari, setidaknya bisa memberikan peluang lebih untuk menyelamatkan  nyawa dan harta benda,” tandasnya. (*/rie)

Tinggalkan Balasan