jabarekspres.com, CIMAHI – Keberaadaan pemilih pemula paada Pilkada serentak 2018 akan menjadi fokus utama bagi Komisi Pemilihan Umum Kota Cimahi untuk diberikan sosialisasi dan pembinaan agar mau berpartisipasi dalam pemilu.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwslu) Kota Cimahi Yus Sutaryadi menilai, Pemilih pemula memiliki karakteristik terhadap pemilu. Sehingga, kerawanan dalam memmberikan hak suaranya sangat dimungkinkan tidak digunakan.
Menurutnya, pemilih pemula biasanya terdiri dari orang yang berusia 17 tahun keatas. Sehingga, bila tidak dilakukan pembinaan dari sekarang dikhawatirkan mereka akan menjadi Golput.
Selain itu, pemilih pemula banyak yang memiliki ketidak tahuan kepemiluan. Alagi, tentang kepengawasan. Bahkan, masih banyak pemilih pemula yang kurang peduli terhadap penyelenggaraan pemilu.
“Mereka banyak yang tidak mengerti apa itu pemilu dan untuk apa ada pemilu,”jelas Yus ketika ditemui kemarin (31/10)
Untuk itu, agar partisipasi masyarakat khususnya pemilih pemula semakin meningkat, diperlukan strategi khusus untuk mengajak pemilih pemula yang kebanyakan berusia remaja ini untuk ambil bagian menjadi peserta pemilu.
Yus menuturkan, sosialisasi harus dilakukan dengan cara menarikperhatian dan minat para remaja untuk untuk tergerak menjadi peserta pemilu nanti. Hal ini, harus dibarengi dengan kesadaran yang muncul dari diri sendiri akan pentingnya pemilu.
Jika nama kita sudah masuk di daftar pemilih sementara (DPS) pemilih pemula harus di berikan pembinaan agar menggunakan haknya bersama-sama keluarganya.
Dirinya memandang, minimnya partisipasi pemilih pemula dikhawatirkan akan muncul kerawanan kecurangan. Sebab, ketika nama pemilih pemula tersebut sudah terdaftar di DPT bisa saja dimanfaatkan oleh pihak lain.
Yus menambahkan, berdasarkan pengalaman di Kota Cimahi sendiri, partisipasi pemilih pemula terbilang tinggi, yaitu sekitar 60 sampai 80 persen.
Kendati begitu, sosialisasi untuk meraih simpati dari para pemilih pemula harus tetap dilakukan. Sebab, berdasarkan karakteristik pemilih dari kalangan remaja sangat rentan terhadap isu-isu yang menyebabkan mereka enggan tmenggunakan haknya.
“Sangat rentan terhadap isu dan kabar berita yang belum tentu kebenarnya apalagi sebagian mereka pegang Gadget, jadi berita akan menyebar sangat cepat,”ucap yus.
Untuk itu, Yus mengatakan, pihaknya harus dapat memastikan kepada para pemilih pemula untuk benar-benar fokus memilih pemimpinnya. Sebab, pada dasarnya demokrasi merupakan hak bagi seluruh masyarakat yang mempunyai hak suara, sebab satu suara mereka akan menentukan pemimpin yang akan memipin daerahnya.