Darul Hikmah Wakili Jabar di Semi Final

”Kalau pun ada kekurangan, itu wajar. Tapi Alhamdulillah, sampai babak delapan besar, berjalan lancer,” ungkapnya.

Dia memerinci, tim yang berkontribusi dalam Liga Santri Nasional 2017 tercatat ada 32 tim dari seluruh Indonesia. Keseluruhan terbagi atas Sumatera sampai Papua. Kesemuanya itu, kata dia, dibagi region satu meliputi Aceh Atas. Kemudian Aceh bawah. ”Di Jabar ada empat region,” ucapnya.

”Yang masuk ke delapan besar, Jatim satu. Jabar satu. Jabar dua. Jateng tiga. Jateng satu. Jatim dua. Kemudian, Banten. Lalu, Jatim empat,” sambungnya.

Dia menerangkan, perhelatan dari 23-29 Oktober tersebut dibagi dalam lima venue untuk sepak bola. Semua di Kota Bandung. Arcamanik, Lodaya, Siliwangi dan Pusdikdif AD, Stadion Brigif. ”Lima lapangan ini mulai dari penyisihan sampai final. Pelaksanaan final di GBLA tanggal 29,” ucapnya.

Terkait pertandingan, Imam mengatakan, dari visinya liga santri ini menjadikan pemain berakhlakul karimah. Sebab, umumnya sepak bola kadang terjadi keributan di dalam dan di luar lapangan. Antar pemain, dengan wasit atau pun antar supporter.

”Kita di liga santri wajib hukumnya cium tangan ke wasit,” ucapnya lagi.

Di sisi lain, liga tersebut juga menjadi bagian pencarian bakat untuk berlaga di timnas. Salah satu contoh pada 2016, yang masuk ke timnas U 19, Rafli Mursalim yang sudah berlaga di timnas. ”Alhamdulillah kontribusi Rafli sebagai salah satu pencetak gol yang subur. Di samping top skorer 2016. Ketiga, menjalin silaturahmi antar pesantren se-Indonesia. Keempat atau tidak kalah penting adalah syiar ayo mondok,” urainya.

”Terakhir namun tidak kalah penting, harapannya bisa muncul bibit pemain muda yang berkualitas dan masuk timnas. Dengan akhlak yang baik,” pungkasnya. (and/rie)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan