jabarekspres.com, BANDUNG – Lima Owa Jawa dilepas liarkan ke hutan lindung Gunung Puntang Malabar, Jawa Barat setelah sebelumnya direhabilitasi selama tujuh tahun di Javan Gibbon Center Taman Nasinal Gunun Gede Pangrango.
Direktur Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK), Wiratno menyebutkan hal itu menjadi upaya nyata pihaknya dalam rangka Hari Owa Internasional. Dikatakan dia, saa ini populasinya di alam dalam keadaan terancam karena perburuan dan perdagangan. Bahkan untuk Pulau Jawa tersisa tidak lebih dari 5 persen.
Pelepasliaran dilakukan pada dua keluarga yaitu keluarga Wili-Sasa dan anaknya Jatna yang lahir di pusat rehabilitasi serta pasangan Asep-Dompu. Sebelum dilepaslirkan mereka menjalankan proses habituasi selama dua bulan di Gunung Puntang, Hutan lindung Gunung Malabar.
Wiratno lebih lanjut mengatakan, Owa Jawa hingga saat ini masih menjadi target perburuan untuk dijadikan peliharaan. Pemerintah telah meminta kepada masyarakat yang memiliki, memelihara dan memperdagangkan satwa primata untuk dikembalikan secara sukarela melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.
”Siapa pun yang melakukan berarti melanggar hukum UU Nomor 5 tahun 1990, tentang konservasi sumber daya alam dan ekosistem. Owa Jawa merupakan salah satu dari 25 satwa proritas yang menjadi target sasaran strategis Ditjen KSDAE yang tertera pada rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) 2015-2019,” kata Wiratno usai pelepasliaran Owa Jawa, kemarin (24/10).
Dia berharap pelepasliaran dapat meningkatkan populasi Owa. Menurutnya, saat ini tidak hanya populasi Owa Jawa beserta habitat di Jawa Barat yang perlu mendapatkan perhatian, namun juga populasi kecil di Jawa Tengah seperti di pegunungan Dieng dan Gunung Slamet di Jawa Tengah. ”Karena itu selain pelepasliaran perlu juga didorong pembentukan habitat baru guna menjamin keberlangsungan hidup mereka,” sambungnya.
Selain itu tuturnya, pusat rehabilitasi juga sudah membantu mengedukasi dan meningkatkan kesadaran atas ancaman yang dihadapi Owa Jawa.
Direktur Utama Perum Perhutani Denaldy M. Mauna menjelaskan beberapa kawasan hutan lindung perhutani merupakan habitat Owa Jawa, tidak hanya di Jawa Barat, namun juga di sebagian Jawa Tengah. Sebab itu, perhutani berkomitmen untuk melestarikan Owa Jawa sekaligus mempertahankan habitatnya. Hutan lindung yang terjaga, dapat menyediakan air bagi daerah-daerah di sekitarnya, termasuk bagi penduduk di perkotaan.