Harus Berani Usung Kader Internal

Dedi juga menegaskan alasannya maju di Pilgub Jabar untuk mempertahankan keberhasilan kerja yang selama ini sudah dia lakukan.

Sementara itu, Setya Novanto didesak mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Hal itu dilakukan agar Novanto bisa menyelesaikan proses hukum dari korupsi e-KTP yang menjerat namanya dan fokus pada pemulihan kesehatannya yang sedang menurun.

Meski demikian, DM mengaku, enggan banyak mengenai adanya desakan mundur terhadap Novanto. Menurutnya saat ini dia hanya fokus pada kondusivitas Partai Golkar di Jawa Barat.

”Saya tidak mau mengomentari itu saat ini fokus kita saat ini adalah bagaimana menjaga, soliditas dan kodusifitas partai di Jabar untuk DPP tingkat nasional saya enggak mau komentari,” urainya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Ketua DPR Setya Novanto (SN) sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan e-KTP tahun anggaran 2011-2012. Peran Setya Novanto terlacak mulai dari proses perencanaan hingga pembahasan anggaran di DPR hingga pengadaan barang dan jasa.

”SN melalui AA (Andi Agustinus) diduga telah mengondisikan peserta dan pemenang pengadaan barang dan jasa eKTP,” kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam keterangan kepada wartawan di gedung KPK, Jakarta, Senin (17/7) lalu.

Setya Novanto diduga menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena kedudukannya atau jabatannya, sehingga diduga mengakibatkan kerugian negara Rp 2,3 triliun dari nilai paket pengadaan sekitar Rp 5,9 triliun.

Dia disangkakan melanggar pasal 3 atau pasal 2 ayat 1 UU No 31 tahun 1999, sebagaimana diubah UU No 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. (and/bbs/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan