jabarekspres.com, CIMAHI – Setelah pemberian imunisasi Measles (Campak) dan Rubella kepada balita dan anak usia sekolah, Dinas Kesehatan Cimahi kali ini melakukan imunisasi dengan menyasar anak-anak jalanan (Anjal)
Kepala Bidang Sosial Dinas Sosial Kota Cimahi Agustus Fajar mengatakan pihaknya berinisiatif untuk untuk memberikan Imunisasi ini kepada anjal karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayan kesehatan.
Menurutnya, setelah melakukan koordinasi pihaknya mengusulkan sebanyak 55 orang anjal untuk diberikan imunisasi tersebut. Namun, pada pelaksanaannya hanya 13 orang anjal saja yang datang.
“Katanya lainnya ada yang sudah diimunisasi di sekolah dan juga di daerahnya masing-masing,” kata dia.
Agustur menuturkan, kebanyakan orang tua dari anjal ini bersikap masa bodoh. Meskipun dia tau ada pekan imunisasi tapi anaknya tidak diantarkan ke Puskesmas ataupun ke tempat-tempat pelaksanaan Imunisasi.
Melihat kondisi ini, pihaknya akan terus memberikan arahan dan sosialisasi dengan mendatangi secara langsung dimana para anjal tersebut berada.
Untuk mengajak para Anjal agar mau diimunisasi, Agustus mengaku mengalami kesulitan. Sebab tidak sedikit mereka curiga dan berfikir negatif. Bahkan malah ketakutan.
“Jadi ya kita coba yakinkan mereka berikan penjelasan tapi tidak sedikit juga yang kekeuh enggak mau,”kata Agustus.
Agustus mengaku, pelayanan imunisasi untuk anak jalan baru kali ini dilakukan pihak dinsos dan dinkes Kota Cimahi.
Hal ini dilakukan karena pihaknya berpikir kesehatan merupakan hak setiap orang. Namun, akibat dari penampilan para anjal, maka sebagian masyarakat kurang menerima mereka.
“Memang didaerah pun mereka sudah dirangkul oleh petugas di wilayahnya tetapi karena dari penampilan masing-masing anjal yang berbeda maka yang berpenampilan rapi saja yang masih bisa diterima di masyarakat,” jelasnya.
Tetapi bagi mereka yang betul-betul tinggal dijalanan, sambungnya akan mengalami kesulitan untuk diterima di masyarakat.
“Maka tugas kita lah yang memberikan akses untuk mereka mendapatkan layanan ini. Status mereka kan tidak jelas maka yang di wilayah juga tidak bisa berbuat apa-apa,” pungkasnya. (ziz/yan)