jabarekspres.com – Pendistribusian gas metan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Babakan Kecamatan Ciparay hingga saat ini masih belum maksimal. Pasalnya, dari Gas metan yang disalurkan secara gratis ke 40 Kepala Keluarga (KK), baru 8 rumah yang memiliki kompor modifikasi dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bandung.
Kepala DLH Asep Kusumah mengatakan, pihaknya tengah melakukan persiapan penyediaan logistik untuk pemasangan kompor, serta modifikasi lainnya.
“Sejak soft launching sampai saat ini, dari awal 3 sambungan ke rumah di RW 5 desa Babakan, sudah sekitar 40 rumah yang tersambung, namun baru 8 rumah yang memiliki kompor nya dan masih on progres untuk dipasang,” ucap Asep saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, kemarin (12/9).
Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya akan terus melakukan progres untuk pelayanan gas metan kepada masyarakat secara bertahap dan memprioritaskan kepada warga yang membutuhkan terlebih dahulu.
“Ini kita siapkan secara bertahap khusus untuk warga terdekat sekitar 450 meter dengan TPA, dan prioritas bagi warga yang lebih membutuhkan. Sekarang baru selesai dicat dan pembersihan untuk tempat UMKM gorengan (opak, ranginang dll) disekitar TPA, ” imbuhnya.
Asep menandaskan, pada soft launching penggunaan gas metan oleh Bupati Bandung H.Dadang M.Naser, SH.,M.Ip, beberapa waktu lalu baru 5 rumah, namun saat ini sudah mengalami peningkatan khususnya di RW 5 Desa Babakan.
“Sementara baru RW 5 Desa Babakan yang sudah tersambung, saya harap sampai akhir tahun, secara bertahap RW terdekat di 3 desa juga bisa segera terpasang,” harap Asep.
Dia menekankan, instalasi penangkap gas metan ini tidak hanya semata untuk melayani gas gratis ke masyarakat, namun juga untuk membuang tumpukan gas metan yang dihasilkan masyarakat, sehingga tidak akan menimbulkan masalah baru.
“Upaya pemanfaatan tumpukan sampah yang menghasilkan gas metan memang harus dilakukan, selain untuk kepentingan kehidupan masyarakat, juga untuk antisipasi terjadinya tumpukan gas di bawah tumpukan sampah yang bisa membahayakan,” jelasnya.
Sementara, petugas lapangan di TPA Babakan Jajang mengaku, gas metan sudah tersedia, namun dia menerima permintaan dari warga setempat untuk menghentikan sementara warga yang lain menunggu pembagian kompor gratis dari DLH untuk kebersamaan.