Untuk menghapuskan segala bentuk ketidakadilan ini lanjut Jajang, tentunya dibutuhkan berbagai upaya yang tidak sederhana. Tapi memerlukan upaya fisik, pikiran yang tajam serta sokongan dana. ”Untuk itulah semua elemen bangsa, termasuk keluarga besar PKS mulai bergerak memenuhi salah satu upaya tersebut. Yakni melakukan solidaritas penggalangan dana untuk rakyat Rohingya,” katanya.
Jajang melanjutkan, selain mendirikan crisis center sehari sebelumnya digelar aksi solidaritas terhadap rakyat Rakhine, kader, simpatisan PKS bersama sama dengan elemen bangsa lainnya mengelar aksi solidaritas di depan Gedung Sate Kota Bandung. Aksi damai ini merupakan bentuk kecaman atas tragedi kemanusiaan yang terjadi pada etnis Muslim Rohingya. Para peserta menyerukan tuntutan yang sama, yakni mengutuk keras genosida atas Muslim Rohingya dan meminta pemerintah Indonesia mengambil sikap atas tragedi ini. ”Suara-suara dari berbagai bangsa diharapkan dapat didengar oleh Myanmar agar tindakan kekerasan ini bisa segera dihentikan,” ujarnya.
Jajang menambahkan, pemerintah harus mengambil sikap tegas terkait tragedi kemanusiaan ini, karena dalam UUD 45 disebutkan Negara harus melindungi Hak Asasi Manusia dari ketidakadilan, penindasan, dan penjajahan. ”Harus dibantu juga dengan upaya diplomasi, yang menunjukan sikap tegas dari pemerintah Indonesia,” pungkasnya. (rus/ign)