jabarekspres.com, CIMAHI – Untuk memastikan Aparatur Sipil Negara terbebas dari penyalahgunaan Narkoba, Badan Narkotika Nasional Kota Cimahi melakukan tes urine secara mendadak kepada ratusan PNS yang ada dilingkungan Pemkot Cimahi.
Kepala Badan Narkotika Kota (BNNK) Cimahi, Odang Masdar, menyebutkan, untuk tes ini dilakukan terhadap 471 PNS yang berasal dari tingkat Kecamatan, Kelurahan dan tenaga medis Puskemas
Dirinya menilai, tes dilakukana dikalangan ASN ini sebagai bentuk pencegahan aagar jangan sampai penggunaan narkoba terjadi di lingkungan Pemkot Cimahi. Sehingga, dapat mencoreng wibawa pemerintahan.
“Sejauh ini, lanjut Odang, memang belum ada ASN yang terindikasi menyalahgunakan narkotika. Meski sudah beberapa kali dilakukan tes urine,”kata Odang ketika ditemui kemarin (29/8).
Odang mengakui, berdasarkan hasil pemeriksaan urine dikalangan PNS hasilnya selalu bagus dan negatif. Namun, pengetesan ini tetap akan dilakukan secara rutin. Bahkan, pengetesan selalu diadakan mendadak.
Odang memaparkan, ada sekitar 20 petugas yang dilibatkan, yang terdiri dari unsur BNNK Cimahi, Sat Narkob Polres Cimahi, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dan Badan Kepegawaian Daerah Kota Cimahi.
Tes urine dilakukan serentak di tiga kecamatan, yakni Cimahi Utara, Cimahi Tengah dan Cimahi Selatan.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cimahi, Harjono mengatakan, target tes urine kali ini diperuntukan bagi ASN yang bertugas di kelurahan dan Puskesmas.
Dia mengatakan, pasca pemeriksaan urine ASN kedapatan positif menyalahgunakan narkotika, sanksi berat menanti mereka berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
“Sanksinya mulai dari penundaan gaji berkala, penundaan kenaikan pangkat, sampai yang paling berat pemberhentian dengan tidak hormat,” tegas Harjono.
Namun, lanjut Harjono, apabila hasilnya ada ASN yang kedapatan positif, akan terlebih dahulu dilakukan assesment oleh pihak BNNK Cimahi.
“Positif memang karena menyalahgunakan narkotika atau hanya mengkonsumsi obat sakit,” katanyan.
Berkaca dari hasil tes urine sebelumnya, ada sejumlah ASN yang terbukti positif. Namun, setelah dilakukan Assement, ternyata hanya mengkonsumi obat sakit saja. Harjono mengatakan, tes urine kembali akan dilakukan pada bulan November 2017.