jabarekspres.com, BANDUNG – Selama perjalanannya Pengadilan Musik, telah memasuki jilid ke- 14. kali ini pengadilan musik menjadikan Revenge The Fate sebagai terdakwa dengan mendaulat Man Jasad sebagai Hakim yang akan dituntut oleh Budi Dalton dan Pidi Baiq sebagai Jaksa.
Revenge the fate, grup musik beraliran Deathcore ini dapat dikatakan sebagai salah satu Band yang sedang naik daun. karya-karya mereka direspon positif oleh para penyuka musik ekstrim dari seluruh Indonesia.
Tak berhenti disana, mereka terus membuktikan produktifitasnya dengan melahirkan materi baru. Baru-baru ini Revenge The Fate merilis single terbaru berjudul “Bencana”. Lagu ini merupakan pertanda awal dari rilisan album kedua mereka yang akan di rilis di tahun ini.
Lagu ini merangkum keluh kesah dan amarah daei Revenge the fate terhadap keadaan yang sedang lumrah dialami oleh banyak orang. Vokalis sekaligus gitaris Band Revenge the Fate Sona Purnama mengatakan, tema kali ini berusaha menggambarkan keragaman mereja pada situasi apa pun, seperti banyaknya pemaksaan kehendak, mendahulukan pribadi, bersikap anarkis.
“Melalui lagu ini Revenge The fate ingin mengajak generasi muda ikut peka dan peduli pada keadaan tidak sehat,” katanya dalam persidangan. Lanjut Sona, singel ini memiliki sesuatu yang spesial, dalam setiap lirik nya, selain menyampaikan perdamaian.Saat ini terlihat banyak kasus intoleran,
“Ya, dari pada kita update status jadi kita bikin sebuah karya,” lanjutnya.
Soni memaparkan, selain bentuk audio, single ini pun dikemas dalam format video klip, dalam vidionya. Revenge The Fate menyisipkan makna-makna terselubung dari alur cerita yang di eksekusi oleh sekumpulan orang-orang bertopeng.
“Butuh analisa untuk dapat memahami vidio klip ini, jadi secara tidak langsung mengedukasi dan membuka ruang pemahaman dari mereka yang menyaksikan,” terang dia.