jabarekspres.com, CIMAHI – Sepanjang Januari hingga Agustus 2017, tercatat ada 43 kasus kebakaran yang ditangani Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cimahi. 28 diantaranya kebakaran di wilayah Cimahi dan sisanya kebakaran yang terjadi di Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Seksi Pencegahan dan Penyuluhan Dinas Polisi Pamong Praja dan Damkar Kota Cimahi, Ogi Mardiyanto mengatakan, dari sebanyak 48 kasus kebakaran tersebut, total kerugian yang diderita mencapai Rp 3.488.500.000. Sementara sepanjang tahun 2016, kerugian akibat kebakaran yang ditangani Damkar Kota Cimahi mencapai Rp5.805.100.000.
“Penyebab kebakaran didominasi oleh arus pendek dengan persentasi 12,43 persen, kebakaran lahan 4,14 persen, ledakan tabung gas 3,11persen, kompor atau tungku 2,7 persen, lain-lain 6,21persen dan belum diketahui 1,4 persen,” jelasnya, saat ditemui di Komplek Pondok Mas, Jalan Mahar Martanegara, Kota Cimahi, kemarin (22/8).
Menurut Ogi, objek yang paling banyak terbakar ialah rumah tinggal yang mencapai delapan kasus, disusul tempat usaha tujuh kasus dan lain-lain empat kasus. Sementara kebakaran kendaraan, industri, alang-alang dan home industri sebanyak dua kasus serta perkantoran satu kasus.
Ogi menjelaskan, faktor tersulit yang dihadapi dalam penanganan kebakaran di Cimahi ialah kendala dijalanan. Sebab selain jalanan yang padat, Kota Cimahi juga merupakan kota kecil dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi.
“Kalau jam sibuk, waktu respon kita terlambat, tapi Alhamdulillah hingga saat ini tidak sampai ada yang fatal,” jelasnya.
Selain itu, jumlah kendaraan yang dimiliki serta jumlah petugas yang ada pun menjadi salah satu kendala dalam penanganan. Menurut data yang diperoleh, total kendaraan Damkar yang dimikili sebanyak 11 unit, dengan total petugas 46 orang. Usia paling tua mencapai 55 tahun, yang bertugas di kesekretariatan.
“Di penanggungulangan 36, di kesekretariatan 10. Untuk saat ini, ideal. Kita siap saja,” ujar Ogi.
Sumber air untuk pemedamkan api, lanjut Ogi, selama ini Damkar Kota Cimahi baru mengandalkan dua hydran yang terdapat di Komplek Permata Cibabat dan di Kelurahan Cigugur Tengah, dekat Rusunawa. Sedangkan ketersediaan air saat menghadapi musim kemarau ini, dia memastikan sementara ini masih aman.