jabarekspres.com, NGAMPRAH – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Bandung Barat terus menggenjot pembinaan serta pelatihan bagi para pemilik usaha kecil dan menengah. Saat ini, baru 6.800 pelaku UMKM yang mendapatkan pembinaan dari total 20.800 UMKM di Kabupaten Bandung Barat.
Kepala Bidang UMKM pada Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat, Wewen Surwenda mengungkapkan, pelatihan serta pembinaan diberikan agar para pelaku usaha mampu bersaing dengan yang lainnya.
”Termasuk pemerintah juga ikut mendorong soal pemasaran produk yang dimiliki para pelaku usaha menengah ini. Karena, persoalan pemasaran juga menjadi kendala pelaku usaha kecil dan menengah ini untuk mengembangkan usahanya,” kata Wewen di Ngamprah, kemarin.
Bantuan pemerintah yang sudah dilakukan dan terus berjalan sampai saat ini, sebut dia, seperti mempromosikan dalam berbagai acara baik yang digelar di Kabupaten Bandung Barat maupun di berbagai kabupaten/kota lainnya.
”Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan PHRI untuk ikut serta membantu para pelaku UMKM ini, agar diberikan ruang untuk menjual produknya di hotel dan restoran di bawah PHRI,” paparnya.
Bahkan, sesuai arahan Bupati Bandung Barat Abubakar, saat ini setiap minimarket yang berdiri di Kabupaten Bandung Barat mewajibkan untuk memberikan ruang atau tempat penjualan khusus produk lokal atau UMKM.
”Kalau tidak salah, dalam syarat perizinan minimarket diharuskan memberikan ruang penjualan bagi produk lokal,” terangnya.
Menurut dia, saat ini pelaku UMKM di Kabupaten Bandung Barat tahun ke tahunnya terus berkembang. Berbagai macam produk dihasilkan dari berbagai wilayah. Mulai dari olahan makanan atau kuliner, kerajinan dan berbagai produk lainnya.
”Kalau makanan khasnya seperti wajit dan kerupuk Cililin, susu Lembang, kopi, keripik, comro dan lain-lain. Untuk kerajinan dari bambu terus dikembangkan oleh para pelaku UMKM tersebut,” pungkasnya. (drx/bun)