jabarekspres.com, SOREANG – Bagi 94 calon kepala sekolah (Cakepsek) di Kabupaten Bandung sepertinya harus rela merogoh kocek sendiri untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diadakan Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung.
Koordinator Bimtek Dedi Kusmantara mengaku, untuk mengikuti Bimtek tersebut dia bersama rekan sprofesi lainnya harus mengeluarkan unag sebesar Rp 8 juta per orang untuk mengikuti Bimtek dalam bentuk kegiatan in service 1 on the job learning (OJL)
Menurutnya, Bimtek dilaksanakan berdasarkan instruksi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) dan Universitas Pendidikan Indonesi (UPI).Bahkan, setiap peserta akan mendapatkan Setifikat karena sudah lulus kajian tenaga ahli selama tiga kali pertemua selama tiga bulan.
Dirinya menuturkan, mengikuti Bimtek ini untuk mendapatkan pengalaman tentang manajemen menjadi kepala sekolah. Sehingga, bila diangkat menjadi kepala sekolah sudah siap
Dedi mengaku, tidak merasa keberatan dengan mengeluarkan uang untuk mengikuti Bimtek tersebut.Sebab, apa yang didapatkan sangat bermanfaat.
“Tidak apa, walau harus mengeluarkan uang pribadi karena akan lebih fokus dan kualitasnya pendidikannya akan lebih baik,” jelas Dedi ketika ditemui kemarin (18/7)
Sementara itu, Sekertaris Lembaga Diklat Kepala Sekolah dan Pengawas Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cicih Sutarsih mengatakan, diadakan Bimtek tersebut berkat kerjasama antara UPI dengan LP2KS yang sudah ditunjuk kementrian pendidikan dan kebudayaan
“Kita mempunyai fungsi menyiapkan pemberdayaan dan pembinaan kepala sekolah. Salah satu kegiatannya adalah, menyiapkan calon kepala sekolah,”ujar Cicih.
Selain itu, berdasarkan hasil Mou antara LP2KS dengan UPI pihaknya sebagai penyelenggara memiliki kewenangan menyelenggarakan Bimtek ini secara rutin dalam setiap tahunnya.
“Setiap tahun kami menyelenggarakan Bimtek secara rutin dan bekerjasama dengan Dinas pendidikan daerah di jawa barat. Untuk menciptakan calon kepala sekolah yang profesional dan berstandar nasional,”ucap dia
Sementara itu Kepala Bidang TK/SD Dinas pendidikan Kabupaten Bandung Maman sudrajat mengakui penyelenggaraan Bimtek terpaksa dibebankan kepada para peserta secara mandiri.Sebab, pihaknya belum mengalokasikan anggaran di DPA disdik tahun ini.