jabarekspres.com, NGAMPRAH– Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat meminta jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) agar mempercepat pembangunan infrastruktur di tahun ini. Mengingat, saat ini sudah memasuki bulan Juli 2017 atau sudah memasuki semester II. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Bandung Barat Pither Tjuandys kepada wartawan di Ngamprah. “Jangan sampai pengerjaan jalan itu mepet ke triwulan ketiga. Karena pengerjaan jalan itu bisa lama, belum lagi dengan faktor cuaca,” katanya, kemarin.
Untuk memantau kinerja dari PUPR, pihaknya akan rutin berkoordinasi untuk melihat progres bulan ke bulannya. Koordinasi atau pemanggilan rutin ini dilakukan agar di tahun 2017 yang merupakan akhir kepemimpinan Bupati Bandung Barat Abubakar, tidak ada lagi proyek yang mangkrak seperti kasus Purabaya-Jati-Saguling. “Tahun ini tidak boleh ada lagi proyek yang mangkrak. Jadikan kasus Saguling itu sebagai pembelajaran,” ungkapnya.
Bahkan, kata dia, untuk proyek Purabaya-Jati-Saguling yang dianggarkan di tahun 2016 lalu sebesar Rp16,8 miliar untuk pengerjaan 11 kilometer yang dikerjakan oleh PT Karya Mukti Anugrah masih mangkrak dan tidak pernah selesai.
Pither menambahkan, selain menyoroti tentang perencanaan pengerjaan yang akan dikerjakan di 2017, Komisi III juga bakal memantau kinerja dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa. “Kami minta proses lelang harus benar-benar profesional. Pertama harus lihat prestasi kontraktornya serta melihat juga persyaratan sesuai dengan aturan. Kedua, kalau sudah ada pemenangnya dan melakukan kontrak dengan pemkab, maka pihak kontraktor berkewajiban mengerjakan langsung di lapangan dan jangan dinanti-nanti,” tegasnya.
Ia juga meminta, kontraktor yang terpilih murni karena memiliki prestasi bukan karena ada tekanan atau kedekatan secara politik. Sebab, bakal berpengaruh pada kinerja di lapangan. “Kontraktor yang terpilih memang dia layak, mampu dan punya modal. Bukan karena kedekatan dan main-main proyek. Kami tidak mau kondisi jalan di KBB setiap tahun hancur karena pengerjaan yang asal-asalan,” terangnya. (mg6/drx/bun)