jabarekspres.com, BANDUNG – Untuk pegamanan saat mudik nanti Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) telah menyiapkan sebanyak 36 ribu personil untuk disebar dalam rangka mengawal tradisi mudik pada Idul Fitri 2017 ini
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan untuk kesiapan tersebut Apel Gelar Pasukan Operasi Ramadniya 2017 sengaja dilakukan untuk mengecek kesiapan pasukan dalam mengamankan mudik yang akan dimulai pada tanggal 20 Juni 2017 ini
Menururutnya, personel gabungan terlibat dalam pelaksanaan operasi akan bertugas selama 16 hari ini yang terdiri unsu kepolisian, TNI, Kementrian Kesehatan, Basarnas, hingga jajaran Pemerintah Daerah.
“Polda Jabar bersama Pemprov dan di bantu Kodam III/Slw siap mengawal pelaksanaan Idul Fitri, siap mengawal, mengamankan mudik dan arus balik. Bahkan, siap memgawal dan mengamankan pasokan sembako,” jelas Heryawan ketika ditemui di Halaman Gedung Sate kemarin (20/6)
Heryawan, menginginkan, khusus untuk wilayah Jabar pada saat mudik nanti masyarakat harus bisa menciptakan kondisi yang aman dan nyaman tentram dan kondusif
Sementara itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Anton Charliyan menyebutkan, dari 36 ribu personel gabungan terdapatr 21 ribu pasukan Polda Jawa Barat dan 15 ribu personel berasal dari instansi terkait lainnya.
Mereka akan disebar ke seluruh daerah di Jawa Barat, khususnya akan fokus di tiga posko pengamanan untuk titik kemacetan yaitu Cipali, Palimanan, dan Nagreg.
Mengenai konsep pengamanan Dari kepolisian akan menerapkan sistem pagar betis. Hal ini bila terjadi permasalahan dilapangan untuk diselesaikan dengan segera
Selain itu, di Jawa Barat sendiri ada 16 titik rawan kecelakaan, diantaranya di Puncak dan Cadas Pangeran. Bahkan untuk masalah kemacetan, kecelakaan, dan distribusi pangan akan menjadi fokus untuk diamankan jalurnya jangan sampai tehambat
Anton mengaskan, sesuai dengan instrusksi Kapolri seluruh anggota Polri harus bisa maksimal memberikan pelayanan kepada masyarakat pada saat mudik nanti.Terutama, pada puncak arus mudik yang diprediksi akan terjadi pada H-2 Idul Fitri dan puncak harus balik pada H+5 Idul Fitri.
“Untuk itu, saya tekankan kepada seluruh jajaran untuk bekerja secara optimal. Fokus utama dalam menjaga kestabilan harga pangan, pemeliharaan Kamtibmas yang kondusif, serta keamanan dan kelancaran arus mudik dan arus balik dapat dilakukan secara berimbang,” kata dia