jabarekspres.com, NGAMPRAH– Program tarawih keliling (tarling) yang digagas Bupati Bandung Barat Abubakar ke setiap kecamatan dimanfaatkan Disdukcasip Kabupaten Bandung Barat untuk melakukan pelayanan pembuatan KTP elektronik (e-KTP).
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung Barat Wahyu Diguna mengatakan, dalam kegiatan tarling, Disdukcasip membawa mobil pelayanan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk membuat e-KTP, akte dan lainnya. “Dari pada masyarakat datang ke kantor dinas yang lokasinya jauh di Ngamprah, justru warga memanfaatkan momen untuk membuat e-KTP di mobil pelayanan yang kami miliki,” katanya. di Ngamprah, kemarin.
Antusias dari masyarakat ini tentu memberikan dampak positif bagi semua pihak termasuk membantu kinerja pemerintah daerah. Sebab, tidak sedikit ada juga masyarakat yang belum sadar akan pentingnya memiliki dokumen kependudukan. “Biasanya suka juga ada warga yang males untuk merekam datang ke kantor kecamatan. Padahal, itu sangat penting untuk keperluan mereka dalam menggunakan berbagai hal seperti untuk keperluan perbankan dan administrasi lainnya,” ujarnya.
Selama bulan Ramadan pelayanan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung Barat mengalami kenaikan hingga dua kali lipat. Dari yang biasa pelayanan e-KTP hanya 300 orang, di bulan Ramadan bisa mencapai 600 orang. “Antusias masyarakat untuk merekam dan mencetak e-KTP malah lebih tinggi di bulan Ramadan,” kata
Menurut Wahyu, berbagai faktor atas tingginya angka pembuatan e-KTP, mulai dari keperluan dalam berbagai hal hingga ingin memiliki e-KTP sebelum Lebaran atau mudik ke kampung halaman. “Petugas kami bekerja ekstra untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Antrean setiap harinya cukup tinggi di kantor kami,” ungkapnya.
Wahyu menyebutkan, dari total 1.148.362 penduduk wajib e-KTP di KBB, sebanyak 1.025.195 penduduk sudah menyelesaikan perekaman e-KTP. Adapun masyarakat wajib e-KTP di KBB yang kini sudah mencetak e-KTP baru mencapai 990.921 orang. “Sisanya masih banyak yang belum dicetak karena kami harus menunggu blangko dari pusat. Secara bertahap beberapa bulan lalu kami juga sudah mendapatkan blangko tapi belum banyak,” tandasnya. (drx/bun)