Kembangkan Obat Herbal Melalui Kampung Toga

Selain itu, di Indonesia obat-obatan herbal atau yang dikenal dengan Jamu pada era tahun 80 an memiliki masa keemasan tersendiri. Hal ini dengan banyak digemari Jamu-jamu kesehatan produksi dari Jawa

Namun, saat ini keberadaan Jamu tersebut lambat laut mulai pudar. Bahkan katanya keberadaan perusaan Jamu tersebut diambang kehancuran.

Sementara itu Wakil Ketua III Bidang Kemitraan, Kerjasama dan inovasi Sekolah Tinggi Farmasi Bandung (STFB), Rahmat Santoso mengatakan, pihaknya secara bertahap akan membantu melakukan transpormasi teknologi, keilmuan dan kemampuan untuk pengelolaan Toga.

“Kami lakukan langkah sederhana untuk mendorong pemanfaatan tanaman herbal menjadi obat-obatan, yakni riset dan basis ekonomi yang baik, teknologi yang mumpuni, basis pasar, juga penerimaan yang baik dari masyarakat,” ujarnya

Dia berharap dari usaha yang dilakukan akan ada kesinambungan pemerintah untuk pengelolaan pasar tanaman obat berkhasiat, sehingga menurutnya dapat mendukung kegiatan ekonomi dalam pemanfaatan tanaman obat keluarga dimasa yang akan datang.

“Cara sederhana yang kita transpormasikan pada PKK melalui Bimtek ini yaitu mulai dari budidaya, pasca panen, dikeringkan hingga granulasi (kapsul). Namun untuk ke depan diharapkan ada campur tangan pemerintah agar mereka memiliki pemasaran dan mutu yang baik, serta harga yang kompetitif,” tutup Rahmat (mg3/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan