jabarekspres.com, BANDUNG -Akhir-akhir ini berbagai media di Indonesia ramai memberitakan mengenai persekusi. i Persekusi. Kasus ini menimpa remaja berusia 15 tahun berinisial PMA yang merupakan salah satu warga Cipinang Muara, Jakarta Timur serta Fiera Lovita, seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Solok, Sumatera Barat.
Penceramah kondang Abdullah Gymnastiar atau yang dikenal AA Gym menyoroti maraknya kasus persekusi yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk kota Bandung. Menurutnya, bangsa ini tidak boleh mewariskan perpecahan kepada penerus bangsa.
“Soal persekusi ini aa jadi prihatin juga. Mau mewariskan apa untuk anak-cucu bangsa ini. Tidak ada kebanggaan kita sebagai orang tua kalau hanya mewariskan perpecahan diantara bangsa yang satud engan bangsa yang lainnya di tanah air ini,” katanya saat ditemui wartawan yang meliputnya, kemarin (6/6).
Dikatakan Aa, dalam kamus besar bahasa Indonesia, persekusi adalah pemburuan sewenang-wenang terhadap seorang atau sejumlah warga yang kemudian disakiti, dipersusah, atau ditumpas.
Bagi beberapa orang masih merasa asing dengan istilah ini, dan bahkan ada yang menganggap ini adalah istilah baru. Namun ternyata istilah persekusi sendiri sudah ada sejak lama. Lalu, apakah sebe
Tokoh agama asal Bandung ini mengungkapkan bangsa Indonesia telah memiliki banyak masalah. Jangan sampai kasus ini dibiarkan dan menambah masalah bagi Indonesia.
Kepada para penegak hukum, AA Gym berpesan agar mengevaluasi kinerjanya. Ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar menahan diri untuk tidak melakukan hal yang menimbulkan perpecahan. Semua elemen, mulai keluarga, harus memberikan ketenangan kepada anggota keluarganya.
“Kita harus sama-sama menahan diri. Ini mutlak ya, yang harus kita lakukan sekarang. Semua pihak menahan diri dan sadar kita harus bertanggung jawab untuk keselamatan bangsa ini,” imbaunya.
Pada bulan Ramadan ini, ia pun mengajak masyarakat merenungkan nasib bangsa Indonesia.
“Harusnya berkah. Semua pihak banyak merenung, mau diapakan negeri ini. Jerih payah dari para pendahulu kita. Tahanlah,” pungkas Aa. (pan/gun)