jabarekspres.com, NGAMPRAH – Adanya kekhawatiran tersebarnya virus ransomeware jenis wannacry, membuat sebagian dinas di lingkup pemerintahan Kabupaten Bandung Barat (KBB) menghentikan pelayanan.
Di dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcasip) KBB.Pihaknya, terpaksa menghentikan sementara pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) agar tak terganggu virus untuk selamanya.
Kepala Disdukcasip KBB, Wahyu Diguna membenarkan, sudah dua hari pelayanan adminduk terpaksa dihentikan tepatnya pada Senin dan Selasa kemarin.
“Itu dilakukan untuk mengantisipasi serangan virus wannacry yang dapat merusak data adminduk pada jaringan komputer,”jelas Wahyu ketika ditemui di kantor kemarin (17/5)
Dirinya mengakui, saat ini memang jaringan internet dan Lokal area Network yang dimiliki masih aman. Namun, untuk memastikan dan mengatisipasinya pihaknya melakukan penghentian sementara.
Pihaknya juga, sudah melakukan backup 1,7 juta data adminduk yang berada di 30 unit CPU yang ada di Kantor Disdukcasip KBB. Terlebih, Disdukcasip memiliki lebih dari 100 user CPU yang tersebar di seluruh kecamatan di KBB.
“Kami periksa semua komputer yang ada, lalu mengbackup datanya untuk diselamatkan. Sehingga jika terjadi serangan virus itu maka masih ada backup data,” ujarnya.
Meski pelayanan adminduk dihentikan sementara, namun untuk pencetakan KTP elektronik masih tetap dilanjutkan. Pasalnya, untuk pencetakan e-KTP bisa menggunakan jalur khusus yang sudah terintegrasi dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
“Mudah-mudahan bulan ini pencetakan e-KTP sudah beres sesuai ketersediaan blangko yang ada,” ungkapnya.
Wahyu memastikan, Pemkab Bandung Barat sudah mengantisipasi terkait dengan serangan virus Malware Ransomware jenis Wannacry yang saat ini ramai menyerang ke berbagai belahan negara di dunia.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) KBB Ludi Awaludin berpendapat sama, seluruh data masing-masing SKPD di Kabupaten Bandung Barat langsung dibackup dan dinyatakan aman.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada laporan dari masing-masing SKPD terkait serangan virus yang membuat data langsung hilang tersebut.
Meski demikian pihaknya sudah mengimbau kepada seluruh SKPD agar langsung bergerak cepat dan meminta melakukan backup data.
“Ketika ada pemberitaan soal virus tersebut, saya langsung memberikan imbauan ke setiap SKPD agar melakukan backup data agar data-data bisa aman,” katanya.