Integritas yang baik
Mengomentari hasil survei Median terhadap elektabilitas kandidat Cagub Jabar, pengamat politik dari Universitas Padjajaran (Unpad) Firman Manan mengatakan, Ridwan Kamil tidak hanya unggul di survei yang dilakukan oleh Median. ”Tidak hanya di survei ini elektabilitas Kang Emil (sapaan Ridwan Kamil, Red) mengalami kenaikan, kalau kita lihat selalu ada kenaikan dan selalu nomor satu,” katanya.
Survei, lanjut Firman, memotret situasi saat survei dilakukan. Artinya, dinamika politik masih sangat cair dan belum bisa diprediksi. Namun hasil survei bisa untuk melihat kecenderung pilihan calon pemilih.
Firman melihat, ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas Ridwan Kamil di atas 20 persen dan selalu unggul di beberapa survei. Ada dua faktor yang mendasari pencalonan, yaitu motivasi politik dan modal politik. Motivasi politik, Ridwan Kamil punya keunggulan dari yang lain karena dia sudah menyatakan siap, sedangkan yang lain masih malu-malu.
”Bagi pemilih ini bisa dilihat sebagai bentuk keseriusan untuk mengikuti Pilgub, dibandingkan kandidat lain yang masih mengukur,” jelasnya.
Untuk modal politik, Ridwan Kamil mempunyai keuntungan karena populer dan dipandang mempunyai citra baik sebagai Wali Kota Bandung. ”Track record ini berkaitan dengan intergritas, jadi orang ini dianggap kompeten untuk maju dalam pilgub karena dia sudah punya track record memimpin Bandung dan dianggap berhasil. Bagaimana pun juga pengalaman memimpin bisa menjadi modal. Misalnya untuk jadi presiden, modalnya jadi gubernur dulu. Nah, Ridwan Kamil dianggap track record-nya pernah dan masih jadi wali kota,” paparnya lagi.
Mengenai kontribusi partai pendukung untuk mendongkrak elektabilitas Ridwan Kamil, Firman melihat, sejauh ini belum memberikan kontribusi yang signifikan. Dari pengalaman berbagai pilkada dan pilpres, pertarungan figur yang lebih menjadi variabel penentu.
”Partai politik memang dalam level tertentu memberikan peran. Ridwan Kamil sudah dideklarasikan Partai Nasdem. Di tingkat Jawa Barat, partai ini hanya punya 5 kursi. Kalau ditanya sejauh mana partai berperan, saya lihat belum bisa mendongkrak elektabiltas Ridwan Kamil,” jelasnya.