Mario Iroth, Traveling Keliling Dunia dengan Motor

”Kadang, kalau pesawat yang direct flight itu mahal. Jadi, kami memilih yang transit-transit. Lebih lama sih, tapi harganya lebih murah,” ungkap Lilis.

Untuk urusan akomodasi, Lilislah yang mengatur. Saat malam, Lilis sibuk dengan laptopnya mencari akomodasi yang memungkinkan untuk mereka selama perjalanan. Termasuk mencari perusahaan shipping termurah untuk mengirim motor yang mereka kendarai. Semua harus dilakukan dengan sangat teliti dan hati-hati. Salah sedikit saja bisa berakibat fatal, mereka bisa merogoh kocek lebih dalam.

Tahun ini Mario dan Lilis akan kembali bertualang. Oktober nanti, mereka terbang ke Afrika Selatan untuk melakukan perjalanan keliling Afrika, Eropa, dan Asia. Kali ini Mario akan menunggangi Honda CRF250L yang cocok untuk menjelajahi medan gurun Afrika.

Mario menargetkan bisa menyelesaikan perjalanan itu selama empat bulan. Start dari Afrika Selatan, lalu menyusuri Afrika Timur, kecuali Somalia, dan finis di Alexandria, Mesir.

”Dari sana, kami akan mengirim motor ke Turki. Sementara itu, kami pulang ke Indonesia untuk mengurus visa untuk masuk Eropa dan Asia,” ungkap Mario.

Menurut Mario, perjalanan sejauh 60 ribu kilometer mengelilingi 62 negara itu akan diselesaikan dalam waktu 400 hari. Dia dan Lilis rencananya sudah tiba kembali di Indonesia pada November 2018. (*/c5/ari/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan