Ratusan orang tanpa memenuhi halaman rumah Susi Nuraeni, 16, di Perumahan Arjasari Asri, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, pada Senin (25/4). Susi merupakan Siswi Kelas 1 SMK Pasundan 1 Banjaran yang tewas saat ikut diklat Saka Bahari Pramuka, Minggu (24/4).
Ratusan orang itu di antaranya, sanak saudara, teman, tetangga dan para guru pun terlihat di rumah duka. Mereka pun ikut ke pemakaman untuk mengantarkan Susi yang terakhir kalinya.
Menurut kakak ipar korban, Heri 42, almarhum merupakan anak yang baik. Dia tidak pernah neko-neko dan tidak banyak permintaan. ”Almarhum merupakan anak yang mandiri dan soleh. Kalau disuruh, apalagi oleh orangtuanya, dia tidak pernah membantah dan menolak,” kata Heri kepada Jabar Ekspres, kemarin.
Heri mengungkapkan, kemandirian Susi memang terbagun sejak kecil. Sebab, sejak usia 5 tahun, dia sudah ditinggal ibunya yang meninggal dunia. Setelah itu, Susi dirawat Heri dan kaka kandungnya. Heri sudah menganggap Susi sebagai anaknya sendiri. Sehingga dengan kejadian ini, Heri merasa kecewa.
”Ya Allah, saya tahu dia dari kecil. Masih inget ketika dia belajar cara berjalan. Inget saat dia menangis ketika ibunya meninggal. Kini dia menyusul ibunya,” urainya sambil terisak.
Heri mengaku, kecewa itu karena maut menjemput adik iparnya secara tiba-tiba. ”Kalau dia meninggal karena sakit, mungkin kita bisa merawat terlebih dulu, namun almarhum meninggal tanpa kami melihatnya terlebih dahulu, tanpa merawatnya,” ungkapnya. ”Dia meninggal dengan cara tak wajar. Kami kecewa pada pihak sekolah,” sambungnya.
Dia memerinci, Susi merupakan anak yang pintar semasa sekolah. Hal itu mulai kentara ketika duduk di bangku SMP. Bahkan nilai ujiannya pun cukup tinggi.
Seharusnya, kata Heri, Susi bersekolah di SMA Negeri, namun atas keinginannya korban, akhirnya keluarga menyekolahkan sekolah di SMK Pasundan 1 Banjaran.
”Susi anak yang pintar. Setiap hari pekerjannya hanya belajar dan belajar. Sehingga nilai ujian sekolah semasa di SMP pun sangat bagus,” jelasnya.
Salah seorang tetangganya Rosmini juga mengamini perkataan Heri. Menurut dia, Susi merupakan anak yang baik, tidak pernah membuat onar di kampungnya.