jabarekspres.com, BANDUNG – Panitia penyelenggara laga kandang Persib Bandung menyiapkan 32 ribu lembar tiket dalam laga antara Maung Bandung menghadapi Arema FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Sabtu (15/4).
Sebanyak 16 ribu tiket hanya bisa dipesan secara online dengan membuka situs resmi tim. Sedangkan 16 ribu lembar tiket lainnya akan disebar ke komunitas-komunitas suporter dan beberapa tempat lainnya.
General Coordinator Panpel Persib Bandung, Budhi Bram Rachman mengatakan pihaknya membandrol untuk tiket Tribun Timur, Utara dan Selatan dengan harga Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu untuk VIP.
”Jumlah tiket dikurangi dari kapasitas 38 ribu penonton karena rencananya laga nanti akan dibuka oleh Pak Presiden (Joko Widodo) jadi akan ada yang harus diblok tribunnya karena untuk kepentingan undangan,” kata dia, kemarin (12/4).
”Bobotoh sebaiknya memesan via online. Sebab, akan menjadi prioritas karena kita alokasikan setengahnya di sana,” sambungnya.
Lebih lanjut dirinya mengimbau kepada bobotoh yang tidak kebagian tiket untuk tidak memaksakan hadir di stadion. Sebab, dipastikan pihaknya tidak membuka penjualan on the spot.
”Kita prediksi akan penuh dan diimbau yang tidak punya tiket tidak ke stadion karena memang disiarkan juga selain itu tiketnya dibatasi,” ungkapnya.
Di bagian lain, penjualan tersebut rupanya menuai pro dan kontra dari kalangan bobotoh.
Salah satu pengurus Viking Persib Club (VPC), Agus Rahmat menilai penjualan tiket secara online kurang sosialisasi. Sehingga, banyak bobotoh yang tidak tahu.
”Bobotoh sudah banyak dari tadi datang ke Sidolig (agen resmi penjualan tiket), saya sudah suruh pulang tapi mereka nggak mau dengar, sekarang masih menunggu,” ujar Agus yang juga sebagai pengelola tiket di Gerai Viking Original Marchandise (VOM), Jalan Ahmad Yani, Bandung, kemarin.
Bahkan, bobotoh yang akrab disapa Gusdul ini menegaskan, pihaknya tidak akan menjual tiket secara manual. Andaikata kuota yang diberikan pihak Panpel lebih sedikit dari sebelumnya.
”Saya lebih baik tidak jualan kalau kuota sedikit. Sekarang tiket dijual secara online, tapi webnya mati, jadi bobotoh masih susah mencari tiket,” lanjutnya.