jabarekspres.com, NGAMPRAH – Pusat Kajian Politik Ekonomi dan Pengembangan Kabupaten Bandung Barat menyebutkan, nama Erni Ernawan masih memiliki peluang besar untuk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Bandung Barat pada Pilkada 2018 mendatang.
Erni yang sempat maju menjadi bakal calon Bupati (balonbup) pada Pilkada Kabupaten Bandung Barat 2013 lalu, masih diingat orang dan menjadi salah satu kandidat terbaik bila kembali ikut dalam Pilkada 2018.
“Nama Erni masih populer di tubuh Golkar KBB. Begitu juga dengan popularitas di tengah masyarakat masih diingat,” kata
Direktur Pusat Kajian Politik Ekonomi dan Pengembangan Kabupaten Bandung Barat Holid Nurjamil kepada wartawan, kemarin.
Kendati saat ini ada nama Doddy Imran Cholid di dalam tubuh Partai Golkar untuk maju sebagai balonbup, namun nama Erni dinilai lebih dikenal masyarakat. Sebab, pengalaman dan gaya komunikasi yang dilakukan Erni kepada masyarakat cukup baik.
“Kalau Erni siap untuk maju pada Pilkada mendatang, elektabilitas dia bisa mengancam calon yang bermunculan saat ini. Raihan suara pada Pilkada 2013 lalu saja hanya selisih sedikit dengan pemenang (Abubakar),” terangnya.
Putri dari mantan Wali Kota Bandung Ateng Wahyudi ini juga memiliki wawasan luas dalam pemerintahan. Latarbelakangnya seorang akademisi yang mampu memberikan solusi permasalahan sosial bagi Kabupaten Bandung Barat saat ini. “Erni memiliki simpatisan yang loyal sampai saat ini, ini yang harus diwaspadai lawan politik lainnya. Apalagi, masyarakat saat ini sudah cerdas memilih kepala daerah yang dapat memajukan daerahnya,” ungkapnya.
Selain Erni, sejumlah nama lainnya yang disebut-sebut akan maju menjadi bakal calon Bupati Bandung Barat kembali ramai. Itu terlihat dari spanduk yang di pasang di berbagai wilayah untuk lebih mengenalkan diri kepada masyarakat. Nama-nama tersebut di antaranya, Aa Umbara Sutisna yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat, Yayat T Soemitra yang sudah lama menjadi kader PDI Perjuangan, Tatang Gunawan yang juga politisi Partai Gerindra, Pither Tjuandys dari Partai Demokrat, Rismanto dan Aef Nurdin dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Pipih Supriati dari Partai Gerindra serta beberapa nama lainnya.