Kereta Cepat Masih Tersendat

Selaian masalah dana, proses pembangunan juga masih terganjal pembebasan lahan. Ada beberapa pembelian lahan di Karawang yang belum menemui kata sepakat. Kendati begitu, Hanggoro optimis pengerjaan proyek kereta cepat pertama di Indonesia ini bisa sesuai terget pada 2019. “Kami meminta koantraktor untuk menyiapkan strategi rencana kerjanya. Ya all out lah. Kalau perlu tiga shift kerja dalam satu hari,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari HSRCC Xiao Songxin mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk bisa bekerja sama dengan baik sehinga pengerjaan proyek berjalan sesuai rencana. Terlebih, proyek ini merupakan proyek bersejarah bagi kedua negara.

”Dengan kerjasama yang baik, kami yakin bisa sesuai target. Kami siap ikuti semua desain yang sudah dibuat dan standart terbaik untuk kereta cepat,” tuturnya.

HSRCC sendiri merupakan gabungan dari 7 konyraktor. Konsorsium kontraktor tersebut yakni China Railway International, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), China Rail Way Group Limited, Sinohydro Corporation Limited, CRCC Wingdao Sifang Co, Ltd, China Railway Signal & Communication Corporation dan The Third Railway Survey Design Institute Group Corporation. WIKA memegang porsi 30 persen dari nilai kontrak senilai USD 4,7 miliar tersebut. (yan/mia/rie)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan