Hartanto Gunawan, 20 Tahun Berkiprah Entas Anak-Anak Remaja di Thailand

’’Saya sempat membantu menguruskan adopsi kakak-beradik yang kala itu masih berusia enam dan empat tahun. Sekarang mereka sudah kuliah di Amerika,” ungkap Hartanto.

Komunikasi dengan keluarga Walter Stowe terus terjalin. Hingga pada 2004 dia diundang ke Amerika Serikat untuk mempresentasikan program pelatihan untuk anak-anak Thailand yang rentan menjadi korban trafficking. Proposal itu disetujui dan pada 2005 dana dari keluarga Walter turun. Sekitar setahun dia merintis pusat pelatihan dan meditasi yang berlokasi di bagian belakang Wat Arun Temple itu.  ”Ruangan ini (ruangan CLC) dulunya tempat pembuangan sampah,” ujarnya.

Seiring berjalannya waktu, CLC juga mendapatkan sokongan dana dari pemerintah Amerika Serikat secara rutin. Nama dan kredibilitas lembaga pendidikan keperawatan tersebut juga diakui pemerintah.

Lantaran pengabdiannya yang total, kerajaan Thailand pernah secara khusus meminta Hartanto untuk pindah menjadi warga Thailand. Tidak hanya sekali, tapi sudah tiga kali dirayu untuk pindah kewarganeragaan.  Namun, Hartanto  menolaknya dengan halus. Dia mengaku lebih nyaman tetap menjadi warga negara Indonesia. (*/c5/c10/ari/rie)

Tinggalkan Balasan