bandungekspres.co.id, BANDUNG WETAN – Dinas Pendidikan Kota Bandung mengklaim 67 persen sekolah menengah pertama (SMP) siap mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) 2016/2017. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana mengatakan, jumlah SMP yang akan mengikuti UNBK sebanyak 214. Sedangkan sisanya, 67 masih menjalankan ujian nasional (Unas) tulis.
Menurut dia, dari 214 SMP peserta UNBK, sebanyak 111 sekolah akan menyelenggarakan UNBK mandiri, 9 sekolah gabung dengan SMP lain, 38 sekolah gabung dengan SMA dan 56 sekolah gabung dengan SMK. Sementara Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang mengikuti UNBK hanya satu sekolah.
”UNBK mandiri itu yang menyelenggarakan ujiannya di sekolah. Sarananya sudah lengkap. Namun, yang gabung juga tidak ada kendala. Kemarin beberapa kali try out hasilnya maksimal,” ujar Elih dalam Dialog Pendidikan Ujian Nasional Jujur bertema Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Pelaksanaan UN dan USBN 2017 di PPPPTK IPA, Jalan Diponogoro, kemarin (15/3).
Menurut dia, ada banyak kekhawatiran orang tua siswa ketika anaknya akan menghadapi UNBK. Namun demikian, dirinya tetap memberikan arahan bahawa UNBK bukanlah penentu kelulusan.
”Banyak orang tua yang khawatir anaknya kesulitan saat UNBK. Takut klik atau apa lah, tapi kan penentu kelulusan bukan UNBK, melainkan USBN,” ujar dia.
Dirinya juga telah menyebarkan vedeografis dari pusat kepada seluruh kepala sekolah dan orang tua siswa agar memahami system UNBK.
Sejauh ini, kata dia, untuk mengantisipasi kendala, pihaknya telah berkirim surat kepada PLN agar menjaga pasokan listrik saat UNBK berlangsung. ”Sekolah juga menyediakan genset emergensi, secara teknis sudah siap 100 persen,” ujar dia.
Dia menambahkan, UNBK untuk mengefisienkan anggaran. Dirinya juga tidak terlalu khawatir soal kendala jaringan. Sebab, pelaksanaan UNBK hanya menggunakan jaringan lokal.
”Mekanismenya, soal dari pusat itu masuk ke server sekolah. Nah, lalu offline. Setelah itu, sekolah tinggal menyelenggarakan UNBK menggunakan jaringan local, bukan internet. Nanti hasilnya di-upload lagi ke pusat,” ujar Elih.
Lebih lanjut Elih mengatakan, untuk program persamaan, UNBK akan diikuti sekitar 65 persen sekolah persamaan paket B dan C.
Sementara itu, di tempat sama, Kepala Bidang Analisa dan Sistem Informasi Penelitian Kemendikbud Benny Widaryanto mengatakan, pihaknya menyiapkan headbase di tiap daerah sebagai penanggung jawab teknik.