Acara yang berlangsung di Aula Gedung B Pemerintah Kota Cimahi, Jalan Rd. Demang Hardjakusumah ini membahas permasalahan sungai yang tercemar. Berbicara masalah sungai tercemar, menurut Benny, pencemaran sungai tersebut bukan hanya masalah Kota Cimahi saja, melainkan permasalahan Bandung Raya secara keseluruhan.
Dikatakannya, diskusi ini dilakukan atas gagasan para kaum muda yang peduli terhadap lingkungan kotanya khususnya sungai yang ada di Cimahi. ”Mudah-mudahan dengan adanya pemikiran seperti ini akan membawa semacam dampak positif bagi masyarakat,” katanya.
Berdasarkan hasil Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai Tahun 2016 yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, mayoritas sungai di Cimahi sudah mengalami pencemaran semua.
Menurut Ade Ruhiyat, kajian yang dilakukan, menggunakan parameter COD dan BOD. “Ada lima aliran sungai yang dikaji oleh Pemerintah Kota Cimahi, yakni sungai Cimahi, sungai Cisangkan, sungai Cibabat, sungai Cibaligo dan sungai Cibeureum. Sungai-sungai tersebut sudah tercemar dari limbah industri, limbah domestik dan sampah,” terangnya.
Sementara itu, salah seorang peserta diskusi, Dewi Rahmawati,19, mengaku dengan diskusi pencemaran sungai ini dirinya bisa mengetahui tentang kondisi terkini sungai di Cimahi. Menurutnya, di perlukan peran pemerintah untuk mengentaskan pencemaran lingkungan di Kota Cimahi. Selain pemerintah lanjutnya, peran masyarakat juga sangat penting dalam pengendalian kebersihan lingkungan.
”Saya berharap acara seperti ini terus dilakukan dan kalau bisa lebih ditindaklanjuti lagi, seperti sosialisasi ke warga,” pungkasnya. (ziz/bun/ign)