Masyarakat Belum Proaktif Lestarikan Lingkungan

bandungekspres.co.id,  CIMAHI – Pelaksana tugas Wali Kota Cimahi, Sudiarto menyebutkan kesadaran masyarakatnya terkait lingkungan hidup sudah meningkat, namun masih kurang proaktif untuk melakukan aksi-aksi gerakan pelestarian lingkungan.

Menurut Sudiarto, permasalahan lingkungan yang dihadapi Kota Cimahi saat ini secara umum meliputi empat hal pokok yaitu kualitas lingkungan hidup yang cenderung menurun. Diantaranya, masalah kebersihan (sampah), ruang terbuka hijau (RTH), serta pencemaran air dan udara. Selain itu kata Sudiarto, termasuk di dalamnya isu perubahan iklim serta kapasitas aparatur pemerintah yang relatif kurang memadai dibanding dengan besarnya masalah lingkungan perkotaan yang harus dihadapi.

Faktor lain yang menjadi permasalahan diantaranya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan tersebut di atas, maka perlu komitmen dan dukungan dari seluruh jajaran aparatur pemerintah kota dan juga seluruh masyarakat Kota Cimahi.

”Menyikapi hal ini, maka kegiatan Gertak Putsal (gerakan serentak pungut sampah secara missal, Red.) yang diselenggarakan pada pagi hari ini (kemarin, Red.)  adalah bentuk komitmen pemerintah Kota Cimahi untuk menjalankan amanat dari undang-undang RI nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Dimana di dalamnya terdapat tujuan peringatan HPSN, yaitu  untuk membangun komitmen kita bersama agar bencana akibat pengelolaan sampah yang kurang baik dan tidak berwawasan lingkungan tidak terulang,” ujar Sudiarto saat Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di Alun-alun Kota Cimahi, Selasa (21/02).

Sampah merupakan salah satu permasalahan bagi hampir di setiap kota di Indonesia. Pada peringatan HPSN 2017, Pemerintah Kota Cimahi membuat suatu kegiatan Gerakan Pungut Sampah Masal (Gertak Putsal).

Gertak Putsal yang di pusatkan di alun-alun Kita Cimahi ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat Cimahi dan perwakilan dari TNI,Polri serta beberapa ormas dan komunitas peduli lingkungan, juga Bank-Bank sampah yang ada di Kota Cimahi serta perwakilan dari seluruh Kecamatan dan Kelurahan. Dalam peringatan HPSN , para Komunitas melaksanakan Gerakan Pungut Sampah Massal (Gertak Putsal)  di tiga belas titk.

Sudiarto mengungkapkan, peristiwa longsor Leuwigajah merupakan salah satu momen buruk yang pernah terjadi di Kota Cimahi. Namun hal tersebut lanjutnya jangan menjadi sebuah kesedihan yang berkelanjutan.  ”Hal ini sejalan dengan tema besar peringatan HPSN 2017 yaitu melaksanakan pengelolaan sampah terintegrasi dari gunung, sungai, kota, pantai, hingga laut untuk mewujudkan Indonesia bersih sampah 2020,” tuturnya

Tinggalkan Balasan