Kota Bogor Menuju Zero Angkot

bandungekspres.co.id,  BOGOR – Angkutan Kota (angkot) dan Bogor seakan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Tak sekadar julukan, namun kenyataannya kerap merepotkan karena kerap berujung macet.

Menyikapi kondisi yang ada, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai, angkot di Bogor menjadi salah satu tantangan terbesar terbesar di masa kepemimpinannya. Sebab, dia berusaha menjadikan Kota Bogor sebagai penyangga ibukota yang mini kemacetan.

Bayangkan saja, saat ini, kota dengan luas tersebut memiliki 3.412 unit angkot. Tidak hanya itu, kondisi yang ada dipersulit dengan angka pertumbuhan kendaraan bermotor per tahun sebesar 14 persen. ”Sementara pembangunan infrastrukturnya hanya 0,1 persen,” kata Bima Arya, baru-baru ini.

Jelas hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk lulusan Universitas Nasional Australia tersebut. Sebab, dia dihadapkan dengan kondisi kesemrautan yang belum juga bisa terurai hingga saat ini.

Tapi, bukan tanpa usaha. Buktinya, dia melakukan rute ulang (rerouting) trayek angkot. Sedikit demi sedikit, dia memindahkan armada yang sudah ada ke wilayah lain terutama di pelosok agar angkot tidak menumpuk di tengah kota.

Ayah dua anak itu memang tak terima Kota Bogor dicap sebagai kota sejuta angkot. Terlebih survey berskala Internasional melalui aplikasi Waze tahun lalu menempatkan Bogor sebagai salah satu kota termacet di dunia.

Makanya, dia pun akhirnya mengkaji penataan ulang rute angkot sebagai salah satu solusi angkutan umum di Bogor. Selain program konversi angkot menjadi bus Transpakuan.

”Fokus peralihan tersebut sedara bertahap. Kami ingin di tengah kota angkutan yang beroperasi Transpakuan saja. Angkot hanya jadi feeder atau di pelosok saja di wilayah pinggir,” paparnya.

Bima memerinci, ada empat titik kemacetan di Kota Bogor: kawasan Kebun Raya Bogor, Terminal Merdeka, Pasar Anyar dan Stasiun Bogor.

Rincian lain, di seputar Kebun Raya Bogor saat ini terdapat satu trayek angkutan masal dan akan bertambah menjadi lima trayek setelah rerouting atau dari 28 unit bus Transpakuan menjadi 202 unit setelah rerouting.

Jumlah trayek angkot saat ini mencapai 13 trayek dan akan ditekan hanya 7 trayek setelah rerouting atau menekan 2.381 menjadi 759 unit angkot di seputaran Kebun Raya tersebut.

Tinggalkan Balasan