Genjot Penurunan Jumlah Kemiskinan

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Setiap tahun, Kabupaten Bandung Barat menargetkan jumlah warga miskin terus menurun. Pasalnya penurunan angka kemiskinan merupakan salah satu bagian penting dan menjadi agenda prioritas pembangunan di KBB.

”Angka kemiskinan di Kabupaten Bandung Barat kita harapkan bisa menurun setiap tahun. Karena itu menjadi program kami,” kata Kasi Perlindungan Sosial pada Dinas Sosial Kabupaten Bandung Barat Neni Handayani di Ngamprah kemarin (7/1).

Berdasarkan Hasil Produksi Statistik dan Basis Data Terpadu (BDP) pada 2014, kata dia, angka kemiskinan di KBB mencapai 513.443 jiwa. Sedangkan pada 2015 angka kemiskinan mencapai 510.890 jiwa. Dengan adanya penurunan dari tahun ke tahun, kata Neni, pihaknya optimistis angka kemiskinan di KBB tahun ini bisa menurun. ”faktanya saat ini, setiap tahun angka kemiskinan terus menurun,” terangnya.

Neni menambahkan, adanya kemiskinan dipengaruhi oleh sejumlah hal, misalnya masih minimnya layanan kesehatan, lingkungan, geografis hingga akses terhadap barang dan jasa. Sementara untuk di KBB wilayah selatan menjadi daerah yang paling tinggi untuk angka kemiskinan tersebut. Dari 510.890 jiwa, sebanyak 57.104 masyarakat di Kecamatan Cipongkor menurutnya masih miskin.

”Justru sekarang ini banyak warga yang merasa bangga bila masuk kategori miskin. Seperti banyak ditemui warga yang mampu namun harus mengantre saat ada bantuan dari pemerintah. Padahal hal itu tidak terjadi,” ungkapnya.

Neni menegaskan, untuk angka kemiskinan tersebut masih terbilang cukup tinggi. Banyaknya jumlah penduduk di Lembang menjadi faktor utama tingginya angka kemiskinan tersebut. ”Lembang menjadi penyumbang cukup besar kemiskinan di KBB, data tahun 2015, setidaknya ada 44.391 jiwa yang miskin di Lembang,” katanya.

Neni menjelaskan, tidak semua masyarakat miskin menerima jaminan kesehatan. Secara angka jaminan kesehatan terdapat dari dua sumber yakni Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara Dinsos hanya menerima data, lalu diusulkan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan program Kartu Indonesia Sehat (KIS).

”Kalau ada update warga miskin dari masing-masing desa kita sampaikan ke pemerintah pusat agar mendapatkan bantuan,” terangnya.

Salah satu cara untuk menurunkan angka kemiskinan, pihaknya juga mendorong perkembangan usaha di setiap wilayah di Kabupaten Bandung Barat, pada 2017 ini dengan menggulirkan bantuan dana bagi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan