Trotoar Kosambi Lebih Nyaman Pasca Relokasi PKL

bandungekspres.co.id, KOSAMBI – Suasana Jalan Ahmad Yani, Kosambi kini sudah sangat nyaman. Sebab, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil telah merelokasi pedagang kaki lima (PKL) trotoar ke depan Pasar Kosambi.

Emil mengatakan, total PKL yang direlokasi sebantak 200 an, yang dibagi menjadi beberapa tipe. ‎ PKL yang terdata di Jalan Ahmad Yani terdapat 134 pedagang yang berjualan di waktu pagi, 112 pedagang siang hari, dan 11 pedagang malam hari. Saat ini, strategi yang akan dilakukan oleh PD Pasar Bermartabat Kota Bandung antara lain dengan mengatur shift berdagang.

Para pedagang subuh akan beroperasi mulai pukul 03.00 sampai 08.00. Di waktu ini, Pasar Kosambi bisa menampung 110 pedagang, selebihnya akan ditempatkan di lahan-lahan luar yang tersedia.

Sementara itu, shift siang hari akan dimulai pukul 08.00 sampai pukul 17.00. Di sesi ini, sudah ada 60 pedagang yang mendaftar, terdiri dari pedagang pakaian, kelontong, pigura, dan atribut militer. Sedangkan di malam hari mulai pukul 17.00 sampai pukul 00.00 akan diisi oleh pedagang kuliner.

Dengan penataan ini, Emil berharap Pasar Kosambi bisa menjadi destinasi belanja favorit baru di Kota Bandung. Pasar-pasar di Kota Bandung, menurutnya, harus menjadi lokasi yang nyaman dan bersih untuk berbelanja sehingga bisa lebih banyak mengundang orang untuk datang.

”Ciri kesuksesan PKL itu kalau masyarakat menengah atas bisa ke sini. Kalau menengah atas bisa pindah baru juara,” ujarnya belum lama ini.‎

Sementara, Dirut PD Pasar Bermartabat, Ervan Maksum mengatakan, d‎i malam hari, Kosambi akan dihidupkan denga tenda yang sudah distandardisasi sehingga tertata di dalam Kosambi. Dengan demikian, pasar Kosambi ini akan menjadi kawasan 24 jam yang utilisasinya penuh. ”Jadi kita akan jadikan Pasar Kosambi ini seperti malioboro, bisa buka 24 jam,” tambahnya. ‎

Dia menambahkan, pasar ini sedang dia desain untuk bisa menghadirkan lokasi belanja yang representatif dan menarik juga untuk kalangan menengah ke atas.

”Kita desain pasar Kosambi menjadi ruang publik untuk semua orang berkreasi. Sehingga tempat ini akan merubah seolah-olah dari pedagang kaki lima jadi pedagang bintang lima,” tandanya.‎ (pojok/JPG/fik)

Tinggalkan Balasan