bandungekspres.co.id, BANDUNG – Wajah Yuyu Rahayu, 59, sumringah ketika tangannya menerima pecahan uang emisi terbaru. Perempuan paruh baya itu menjadi orang pertama yang mendapat layanan penukaran uang yang dilakukan Bank Indonesia Kantor Wilayah Jawa Barat (BI KPw Jabar) di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata, Kota Bandung, kemarin (20/12).
Saat mobil kas keliling BI menepi di depan Pasar Baru, Yuyu bersama pengunjung lainnya langsung merapat. Tangannya menggeggam pamphlet sosialisasi pecahan uang tunai terbaru yang dibagikan petugas BI. Yuyu yang awalnya hanya berniat belanja di Pasar Baru tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Setelah dapat uang baru, dirinya bergegas masuk ke gedung perbelanjaan terbesar di Kota Bandung itu.
Pengunjung lain pun terlihat antusias mendapatkan uang baru. Hanya hitungan menit, puluhan warga langsung mengular untuk mengantre mendapatkan uang baru itu.
Baca Juga:20 Kukang Jawa DilepasliarkanMesty Ariotedjo, Dokter dan Model yang Care pada Layanan Kesehatan di Daerah Terpencil
”Uang ini akan ibu simpan dulu. Tidak akan dibelanjakan. Mau diperlihatkan ke anak dan tetangga di rumah,” ujar Yuyu kegirangan.
Di tempat sama, Kepala Devisi Sistem Pembayaran BI KPw Jabar Mikael Budisatrio mengatakan, selain di Pasar Baru, pihaknya juga menggelar sosialisasi dan penukaran pecahan uang tunai emisi terbaru di Bandung Indah Plaza. Setiap hari, BI Jabar menyiapkan dua mobil kas keliling yang sengaja datang ke pasar-pasar dan pusat keramaian.
”Masyarakat sudah bisa transaksi dengan uang baru ini. Selain di mobil keliling, semua bank juga hari ini (kemarin) ambil uang ke BI. Jadi nasabah yang transaksi di bank akan dilayani dengan uang baru,” ujar pria yang akrab disapa Mika ini kemarin.
Menurut dia, pecahan uang lama masih tetap berlaku hingga BI mengumumkan penarikannya. Sejak pengumuman tersebut, masyarakat masih bisa menukarkan uang lama ke bank hingga 10 tahun ke depan.
Dia menambahkan, Untuk menghadapi Natal dan Rahun Baru 2017, BI KPw Jabar menyiapkan uang pecahan tunai sebesar Rp 8,92 triliun. Jumlah ini lebih besar 50,2 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp 5,94 triliun.
Sedangkan realisasi kebutuhan Natal dan Tahun Baru 2017 Rp 3,6 triliun yang disebar di seluruh perbankan se-Bandung Raya. Menurut dia, jumlah tersebut untuk mengantisipasi lonjakan penarikan uang dalam jumlah besar.
