bandungekspres.co.id, BANDUNG – Mitos Nyi Roro Kidul masih sangat diyakini oleh sebagian masyarakat Jawa. Hal-hal magis masih dihormati demi menjaga khasanah-khasanah moral bagi kesejahteraan kehidupan manusia.
Oleh beberapa pelukis, Sang Ratu sempat divisualisasikan sosoknya ke dalam bentuk lukisan seorang wanita cantik. Perhelatan pameran bersama ini merupakan satu entitas penting dalam pembahasan seni yang membedah persoalan Pantai Selatan yang legendaris itu. Meskipun kehadirannya dilukiskan penuh mistis dan magis.
Penggagas pameran ARTefak Laut Kidul yang disupport Coklat Kita, Drs. Basuki Bawono mengungkapkan, bahwa pemeran tersebut merupakan suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan, sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas.
”Diharapkan terjadi komunikasi antara perupa yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator,” jelas Basuki kepada wartawan ditemui di Papuri Saung Sunda, Jumat (16/12).
Penyelenggaraan pameran ini, lanjut dia, mengusung materi pameran berupa hasil kontemplasi para perupa dari berbagai wilayah tentang misteri Laut Kidul.
Sementara koordinator seniman Zufli Akhmansyah mengatakan, pameran ini memiliki tujuan dan manfaat yang diharapkan serta dilakukan dengan penuh tanggung jawab.
Dalam penyelenggaraan pemaran Artefak Laut Kidul pun setidaknya memiliki arah tujuan sosial dan kemanusiaan. Sekaligus memiliki tujuan nilai jual, dan tentu saja yang berkaitan dengan edukasi. ”Banyak nilai positif yang hadir dalam pameran Artefak Laut Kidul ini,” ujar pria yang akrab dipanggil Bank Zoel.
Nama ARTefak sendiri muncul karena dari singkatan art (seni) dan tefak atau dibaca teupak yaitu berkumpul. ”Jadi Artefak bisa diistilahkan berkumpulnya para penggiat seni,” terangnya.
Budhi Agoes Salim dari Coklat Kita RSO Bandung mengaku bangga pihaknya bisa memberikan support terhadap acara yang memiliki nilai seni cukup besar. Yakni, sebuah pameran para perupa Jawa Barat. ”Kita selalu men-support setiap acara yang tentunya memiliki nilai positif,” tuturnya.