Harus Tiru Semangat Dewi Sartika

Sekretaris Ikatan Keluarga Ahli Waris Raden Agah Kanduruan Suryawinata-Raden Dewi Sartika (Awika), Deddy Rukadi mengatakan, Dewi Sartika merupakan satu dari 169 pahlawan nasional yang berjuang sebelum masa kemerdekaan.

Menurutnya, Dewi Sartika yang ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 1966 itu berjuang di bidang pendidikan dan emansipasi wanita.

”Kalau Ibu Kartini mengirim surat ke Belanda hingga akhirnya menjadi buku Habislah Gelap Terbitlah Terang, Dewi Sartika mendirikan sekolah. Beliau juga yang jadi gurunya langsung,” kata Deddy.

Dikatakan Deddy, perjuangan Dewi Sartika membuat sekolah dilatarbelakangi keprihatinannya melihat kaum wanita yang sulit mendapatkan pendidikan waktu itu.

Dewi Sartika akhirnya mendirikan sekolah khusus wanita yang sekarang menjadi SMP Dewi Sartika. ”Sekolah ini menjadi situs bersejarah. Arsitekturnya pun masih asli, belum ada perubahan,” kata Deddy.

Deddy mengatakan, keluarga telah mendorong pemerintah pusat untuk memeringati harlah Dewi Sartika setiap tahunnya. Namun pemerintah pusat belum merespon hal tersebut.

Keluarga pun berharap pemerintah daerah meresponnya sebab selama ini peringatan harlah Dewi Sartika hanya dilakukan kalangan keluarga dan masyarakat sekitar. ”Paling tidak diperingati di Jabar. Karena Dewi Sartika ini berasal dari Jabar. Kami sangat senang jika diperingati bersama-sama. Alhamdulillah mulai diperingati walau masih kurang (semarak). Kami tetap merasa bangga karena tidak jalan sendiri,” kata Deddy.

Selain diperingati masyarakat Jawa Barat, momentum istimewa ini juga mendapat apresiasi dari perusahaan raksasa Google. Sepanjang hari kemarin, Dewi Sartika menjadi ikon laman depan Google Indonesia. Lewat Google Doodle, Perusahaan raksasa mesin pencari tersebut membuat sebuah gambar Dewi yang terlihat sedang mengajarkan murid wanita di papan tulis.

Hal ini dilakukan Google semata untuk memperingati hari lahirnya Dewi Sartika bertepatan 132 tahun yang lalu dan  berperan besar dalam pendidikan kaum wanita di Indonesia.

Pemerintah sendiri mengakui Dewi Sartika sebagai pahlawan nasional pada era Soekarno 1966 silam dan mengakui jasanya sebagai Pahlawan pendidikan.

Bukan hal yang aneh jika perusahaan teknologi sebesar Google memberikan apresiasi atas jasa-jasanya dahulu dan memperingatinya di laman muka mesin pancari mereka.

Tinggalkan Balasan