Harus Tiru Semangat Dewi Sartika

bandungekspres.co.id, SUMUR BANDUNG – Pahlawan nasional selayaknya mendapat penghargaan tinggi dari seluruh elemen masyarakat. Hal inilah yang terlihat saat peringatan Hari Lahir Pahlawan Nasional Dewi Sartika kemarin (4/12).

Pahlawan asal Kota Kembang ini dianggap memiliki banyak jasa di bidang pendidikan. Maka tak heran, setiap tangal 4 Desember, seluruh elemen masyarakat berkumpul dan berziarah ke makam Dewi Sartika di di Jalan Karang Anyar, Kecamatan Astana Anyar Kota Bandung.

Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung Sony Teguh Prasetya mengatakan, tujuan dari kegiatan tak lain untuk memberikan pemahaman kepada generasi bangsa.

”Kita ingin memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai sosok Ibu Dewi Sartika di dalam semangatnya mencerdaskan Indonesia khususnya Jawa Barat Kota Bandung,” kata Sony.

Sehingga diharapkan dia, nilai-nilai perjuangan Dewi Sartika bisa dilanjutkan oleh para generasi bangsa. ”Kita (Dispora) mendorong para pemuda untuk senantiasa memberikan partisipasi dan perannya terhadap kecintaannya kepada Dewi Sartika, sehingga harapan kita mereka bisa melanjutkan nilai-nilai perjuangannya,” ucapnya.

Menurut Sony, kegiatan hari ini merupakan kali ketiga yang diselenggarakan oleh Dispora Kota Bandung sejak awal 2015. Kendati seluruh kegiatan dilaksanakan sederhana, namun itu semua tak mengurangi makna peringatan.

”Harapan kita di tahun depan bisa lebih semarak lagi dalam memperingati hari Dewi Sartika di sekolah-sekolah, sehingga perjuangan itu bisa diinformasikan dan tersampaikan kepada seluruh generasi muda,” ujar dia.

Sementara itu, turut hadir anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Popong Otje Djundjunan dan Legiun Veteran. Ceu Popong mengatakan, bahwa Dewi Sartika merupakan salah satu tokoh perintis pendidikan kaum wanita di Indonesia.

”Yang kita agungkan adalah kelebihan beliau yang ulet, kerja keras dan pantang menyerah. Tetapi kita jangan melihat zaman sekarang, enggak aneh,” kata Popong saat ditemui seusai kegiatan.

Menurut dia, di massa Dewi Sartika. Kaum wanita sangatlah sulit untuk bisa bersekolah. Namun begitu, semangat kegigihannya untuk mengajak kaum wanita untuk bersekolah terus dilakukan kendati saat itu sempat terjadi penolakan.

”Beliau rela menjual harta untuk memperjuangkan sekolah ini. Waktu Dewi Sartika sudah lewat, sekarang tinggal kita dan ini waktu kita. Kita isi sesuai kapasitas kita dan kemampuan kita. Pesan saya, jadilah wanita yang baik,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan