Panwaslu Pelototi Politik Uang

CIMAHI –  Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota cimahi memantau kegiatan blusukan yang dilakukan tiga pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Panwaslu Kota Cimahi, Yus Sutaryadi menyebutkan sekarang para calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cimahi sering melakukan  blusukan, sehingga pengawasan pun lebih diperketat, terutama soal politik uang.

”Karena pasangan calon sering blusukan, sudah tentu pengawasan akan diperketat. Takutnya ada politik uang atau kampanye hitam,” ungkap Yus Sutaryadi, kemarin (23/11).

Sedangkan untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran dalam pemasangan alat peraga kampanye (APK), pihaknya akan berupaya dengan memberikan surat kepada para pasangan calon untuk tidak melakukan pelanggaran. Selain itu, dalam semua kegiatan kampanye yang dilakukan para paslon akan diawasi oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam). ”Penurunan APK yang dilakukan oleh Panitia Pengawas Pemilu Kota Cimahi belum lama ini, ditemukan beberapa pelanggaran dalam pemasangannya,” katanya.

Disebutkan Yus,  ada enam APK yang dipasang oleh ketiga pasangan calon (Paslon) yang tidak sesuai penempatannya. Untuk paslon nomor urut satu, Atty Suharti-Achmad Zulkarnain total ada sebanyak tiga APK yang menyalahi tempat. Untuk pasangan nomor urut dua, Asep Hadad Didjaya-Irma indriyani, total ada dua APK yang dipasang sembarangan. Sedangkan pasangan nomor urut tiga, Ajay-Ngatiyana hanya satu APK yang menyalahi aturan. “Kami akan melayangkan surat kepada KPU bersamaan dengan ketiga paslon untuk menurunkan dan memindahkan APK tersebut ke tempat yang sudah ditetapkan KPU. Kalau tidak ditindaklanjuti, kami bersurat lagi ke Satpol PP untuk dilakukan penindakan,” terang Yus.

Menanggapi hal itu, Ketua DPC PDI-P Cimahi yang juga Tim Pemenangan  paslon Ajay-ngatiana, Denta Irawan mengatakan, pihaknya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Panwaslu dengan menurunkan sejumlah APK yang dianggap menyalahi aturan tersebut. ”Saya pribadi berterima kasih sekali APK itu diturunkan,” kata dia.

Gambar-gambar yang sebelum penetapan juga kita sudah turunkan, walaupun masih ada sebagian yang terpasang. Gambar-gambar yang masih terpampang dan belum di copot oleh tim itu karena ada warga yang memang tidak mau mencopot saat gambar itu telah menempel di tembok atau di lingkungannya. Pemasangan gambar-gambar bakal calon sebelum penetapan itu penting, karena masyarakat akan mengetahui siapa saja calon yang nantinya akan mengikuti Pilkada di Cimahi. “Tim kami pun sampai saat ini terus memantau pemasangan APK agar tidak terjadi suatu pelanggaran dalam kampanye. Toh ada juga yang mencabut APK tapi mereka bukan petugas. Intinya kita harus sama-sama menjaga kondusifitas pilkada Cimahi ini,” pungkasnya. (bun/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan