Dewan Dorong Anggaran Bencana 2017

bandungekspres.co.id, CIPATAT – DPRD Kabupaten Bandung Barat mendukung penuh tambahan anggaran bagi penanganan bencana alam di tahun 2017 mendatang. Alasannya menurut anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat Iwan Ridwan, karena wilayahnya memiliki potensi terjadinya bencana alam.

Dengan memiliki geografi pegunungan dan tebing yang rawan longsor serta pergerakan tanah, maka kata dia, di akhir tahun 2016 ini sejumlah bencana alam terjadi di Kabupaten Bandung Barat.

Alasan itulah, dirinya akan mendorong tambahan anggaran di tahun 2017. Hal ini, sebut dia, agar memberikan kemudahan dalam penanganan bencana alam serta memberikan kebutuhan bagi masyarakat yang terkena dampak bencana tersebut. “Dari sisi anggaran untuk bencana alam, kita akan terus mendorong. Karena sesuai prediksi, cuaca ekstrim ini akan terjadi hingga Mei 2017. Kami dari dewan siap bekerjasama dengan pemerintah daerah,” kata Iwan kepada wartawan di Cipatat, kemarin.

Dirinya juga mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang langsung dipimpin oleh Kepala BPBD Maman S Sunjaya dengan meninjau langsung ke lokasi bencana. ”Kebetulan saya juga asli dari Cipatat merasakan apa yang saat ini dialami oleh pengungsi. Kita harapkan kebutuhan warga ini bisa terpenuhi seperti makanan dan kesehatannya,” ujarnya.

Terkait hal itu, Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya menyambut baik dukungan DPRD Kabupaten Bandung Barat untuk anggaran bencana alam. Maman mengungkapkan, dana tak terduga (DTT) di tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp7 miliar. Angka ini lebih besar dari tahun 2016 yang hanya sekitar Rp3,9 miliar.  ”Dana untuk bencana ini dikeluarkan ketika status tanggap darurat seperti yang terjadi pada pergerakan tanah di Cikatomas,” ujarnya.

Selain dari APBD Kabupaten Bandung Barat, anggaran bencana bisa didapat dari bantuan pemerintah pusat dan provinsi. Seperti bantuan logistik, makanan, serta bantuan mendirikan hunian sementara (huntara) bagi korban yang tinggal di tempat pengungsian.  ”Bantuan yang cepat dari mana saja akan kita gunakan untuk membantu warga,” terangnya.

Ditanya soal berapa kerugian materi atas bencana di Cipatat dan beberapa lokasi lainnya, Maman mengaku masih menghitung. Karena saat ini masih terfokus pada penanganan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana alam.  ”Masih menghitung kerugiannya dengan berkoordinasi dengan pihak desa,” pungkasnya. (drx)

Tinggalkan Balasan