bandungeksres.co.id, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengebut penyaluran uang kartu Indonesia pintar (KIP). Penyaluran untuk jenjang SMA dan SMK diklaim selesai pekan ini. Berikutnya menyusul kelompok SD dan SMP.
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad menyatakan, acuan tuntas itu adalah penyaluran ke bank penampung. Pemegang KIP yang uangnya tersalur ke bank tahun ini adalah mereka yang sudah update di data pokok pendidikan (dapodik) per 31 Oktober 2016. ”Bukan berarti setelah update dapodik uang otomatis tersalurkan,” katanya.
Setelah update dapodik, Kemendikbud harus melapor dulu ke KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara). Di KPPN, prosesnya sekitar sepekan. ”Setelah di KPPN beres, keluar surat keputusan penyaluran uang ke bank,” jelas Hamid.
Upaya pemerintah saat ini adalah memaksimalkan penyaluran uang KIP dari kas negara ke bank lebih dahulu, kemudian baru proses pencairan oleh pemegang KIP. Bank juga membutuhkan waktu untuk mendistribusikan uang tunai ke jaringan terkecil. Uang KIP yang terlambat update baru bisa dicairkan tahun depan. ”Kami targetkan Januari sudah bisa dicairkan,” katanya.
Penyaluran uang KIP ke bank hingga kemarin mencapai Rp 5,9 triliun untuk 11,8 juta siswa. Perinciannya, jenjang SD (Rp 2,4 triliun untuk 6,2 juta siswa), SMP (Rp 1,6 triliun untuk 3,1 juta siswa), SMA (Rp 735 miliar untuk 1 juta siswa), dan SMK (Rp 1 triliun untuk 1,4 juta siswa). (wan/c5/ca/rie)