Masterplan Banjir Baru Dibahas

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Jika sebelumnya, tiap kabupaten/kota saling menyalahakan, akhirnya kini mulai satu suara dalam penanganan banjir. Meski terlambat, namun, pembahasan masterplan untuk menangani banjir di Bandung Raya mulai dibahas.

Untuk diketahui, banjir yang terjadi saat ini menyergap Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang.

Wakil Gubernur Deddy Mizwar mengatakan, berdasarkan kesimpulan rapat, pihaknya akan melakukan rencana aksi multi pihak implementasi pekerjaan (RANIP) dengan skala prioritas.

Menurutnya, rencana ini akan terbagi menjadi rencana jangka pendek dan jangka panjang yang melibatkan semua pemerintah daerah wilayah Bandung Raya.

”Jadi dalam jangka pendek ini kita merumuskan apa yang bisa dikerjakan secara bersama-sama. Baik pemerintah pusat melalui BBWS, Cipta Karya, dan pemerintahan kabupaten/kota,” jelas Deddy ketika ditemui usai rapat kerja di Gedung Sate, kemarin (1/11).

Dia menilai, pengerjaan jangka pendek ini akan dikerjakan dalam kurun waktu satu sampai dua tahun. Sehingga fokus pada titik lokasi untuk penanganan dan aksi secara cepat dan tepat.

Selain itu, perencanaan bersama ini nantinya akan merumuskan anggaran. Dengan begitu, saat pelaksanaan nanti akan tepat sesuai sasaran. ”Jadi jangan sampai rencana udah dibikin tapi asing-masing kabupaten/kota tidak memiliki dananya,” kata dia lagi.

Pria yang akrab disapa Demiz itu mengatakan, ke depan pihaknya akan membentuk struktur organisasi khusus. Tujuannya, melakukan koordinasi sesuai dengan tanggung jawab dan tupoksinya.

Teknisnya, untuk tugas struktural akan langsung ditangani oleh BBWS dan Cipta Karya. Sedangkan nonstruktural berasal dari pemkab/pemkot serta provinsi.

Deddy menargetkan, pada 10 November ini RANIP antara pusat, provinsi dan daerah sudah selesai. ”Maksimal, sebelum 14 November sudah disahkan oleh gubernur,” singkatnya.

Demiz mengatakan, rencana ini dipandang perlu. Sebab penanganan banjir tidak bisa melibatkan satu wilayah saja. Seperti yang terjdai di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung yang terintegrasi dari hulu kawasan Bandung Utara.

Di sisi lain, dalam rapat tersebut terungkap beberapa penyebab terjadinya banjir yang kerap terjadi di Kota Bandung. Kepala Bidang Operasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Suwarno mengatakan, untuk mengatasi banjir pihaknya akan melakukan sejumlah pengerjaan fisik pada 2017. Salah satunya merehabilitasi sungai Cibeureum.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan