Erlangga Esa Laksmana, 22 Tahun Bertualang di Dalam Gua

”Kami sudah memasang pipa-pipa untuk menaikkan air dari dalam ke atas gua. Namun, belum bisa menjangkau lokasi permukiman,” terang dia.

Dalam setiap proyek pemetaan, ASC selalu menurunkan 3-5 tim sekaligus. Satu tim berisi 5-6 orang. Setiap tim punya tugas sendiri-sendiri. ”Agar lebih cepat selesai, tim bergerak bersama sesuai tugas masing-masing,” imbuh alumnus Hubungan Internasional Fisipol UGM itu.

Untuk memetakan satu gua, tim tidak bisa memastikan waktu yang dihabiskan. Bisa cepat, bisa pula lama. Sangat bergantung kondisi cuaca dan medan yang ditempuh. Misalnya saat musim hujan seperti saat ini. Tim ASC tidak berani mengambil risiko turun ke gua. Sebab, bahaya sewaktu-waktu bisa mengancam bila hujan turun deras. Bukan hanya banjir, tapi juga tanah longsor bisa saja terjadi.

Kalau toh ada proyek, kata Esa, biasanya pemetaannya tidak berat. ”Yang paling kami khawatirkan saat memetakan di dalam gua adalah banjir yang datang tiba-tiba. Kami bisa celaka,” tutur pria yang sudah 22 tahun keluar masuk gua itu.

Aktivitas keluar masuk lubang yang terbentuk secara alami di tanah, bebatuan, atau di gunung itu menjadi hobi Esa sejak remaja. Gua yang dimasukinya tidak selalu mudah dan aman untuk dijelajahi. Selalu ada kesulitan sendiri saat memasukinya, baik yang berbentuk vertikal maupun horizontal. Entah berkelok-kelok tak beraturan ataupun berupa ceruk yang dalam, sempit, dan gelap.

”Kegiatan ini memang memacu adrenalin. Jadi, hanya orang-orang yang sudah berpengalaman dan mempunyai keahlian yang bisa melakukannya. Itu pun belum tentu lancar. Ada saja halangannya,” ungkapnya.

Pada tahun pertama menjadi anggota pencinta alam, Esa secara khusus mengasah ilmu tentang petualangan di dalam gua. Termasuk cara-cara menguasai emosi, berpacu dengan waktu, dan menemukan hal-hal baru di sebuah ruang yang gelap. ”Belajarnya lama dan tidak mudah. Tapi, terpenting adalah saat praktik di lapangan,” ujarnya.

Berkat ketekunannya, hobi petualangan di gua itu mengantarkam Esa ke dalam jalan hidup sebagai sedikit di antara para ahli pemeta gua atau surveyor geodetic.

Tinggalkan Balasan