Erlangga Esa Laksmana, 22 Tahun Bertualang di Dalam Gua

Eka menyayangkan masih minimnya kesadaran orang Indonesia untuk melestarikan kawasan karst beserta potensi gua-guanya. Padahal, gunung karst memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi, ilmu pengetahuan, wisata, sampai sumber air bawah tanah bagi masyarakat sekitar.

Dia mencontohkan Sumba, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang selama ini dikenal sebagai daerah kering dan kekurangan air. Padahal, sejatinya di dalam tanah kering itu terdapat banyak sumber air. Hanya, selama ini tidak pernah digali potensi gua-gua yang ada di daerah itu.

”Sebenarnya mudah untuk menemukan sumber air di bawah tanah atau sungai dalam gua. Tinggal menelusuri sungai yang ada. Sungai itu akan berakhir di laut. Dari situlah kita bisa mengetahui potensi di dalam guanya.”

Apabila dalam peta terlihat aliran sungai, kemudian menghilang, lalu muncul aliran sungai yang baru, dapat dipastikan ada sungai bawah tanah atau gua baru. ”Di musim hujan seperti ini, tugas kami mencari itu. Lalu diberi tanda,” kata pria yang sebulan lalu me-launching buku barunya, Stasiun Nol Teknik-Teknik Pemetaan dan Survei Hidrologi Gua Edisi 2, itu.

Tidak heran, dalam bekerja, Esa tidak pernah sendiri. Dia menjadi bagian dari tim yang terdiri atas para ahli di bidangnya. Ada yang ahli soal letak geografis suatu wilayah, ahli air, ahli tanah, dan sebagainya. Mereka bekerja saling melengkapi.

Setelah menyelesaikan kerja lapangan, tim membuat laporan berupa hard file dan soft file. Dari situ akan diketahui karakteristik suatu gua dan potensinya. Kalau gua yang dipetakan merupakan gua yang memiliki sumber air, Esa akan langsung menyampaikannya kepada penduduk atau pemerintah setempat.

”Pemetaan dan pengukuran gua juga akan membantu untuk mengetahui berapa beban yang harus dikeluarkan untuk mengangkat air dari dalam gua ke luar,” jelasnya.

Sampai saat ini organisasi yang fokus untuk memetakan gua di Indonesia masih sedikit. Padahal, masih ada ribuan gua yang masih perawan dan belum ditelusuri. Namun, harapan baru soal pemetaan gua secara lebih profesional mulai muncul. Sebab, Indonesian Speleological Society (ISS) bertekad mengarsipkan pemetaan gua di Indonesia secara lebih baik.

Tinggalkan Balasan