Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, Kepala hingga Rabu malam (21/9) korban meninggal mencapai 23 orang sedangkan 18 lainnya masih dalam pencarian. Tim pencarian korban yang tergabung dari BPBD, Badan SAR Nasional, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, relawan dan masyarakat sampai saat ini masih melakukan pencarian.
Sedangkan untuk pengungsi yang terpusat di pos pengungsian Makorem 062 TNI diakui dalam keadaan baik. Pemerintah daerah Garut pun mengaku sudah menyiapkan rusun dengan kapasitas 100 orang untuk mengakomodasi korban lainnya. Menurut Data BPBD Garut, saat ini pengungsi berjumlah 433 jiwa.
BNPB sudah mengucurkan bantuan logistik senilai Rp 2 milyar untuk selain kucuran dari BPBD Garut dan BPBD Provinsi Jawa Barat. Bantuan tersebut berupa makanan siap saji, selimut, tikar, tenda, pakaian sekolah dan lain-lain. ’’Dana Siap Pakai dari Pemerintah untuk mendukung operasional tanggap darurat sebesar Rp 400 juta juga siap,’’ ungkapnya.
Hal tersebut juga disebutkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PU telah mengerahkan tujuh mobil tangki, 17 hidran umum, 20 toilet bongkar pasang, satu truk tinja dan 200 dirijen air di titik pengungsian.
Bantuan tersebut terus bersiaga di enam titik pengungsian. Yakni di Rusun Gandasari Indah, Cimacan, Jalan Pembangunan, Kantor Korem, Paminggir, RSUD Garut, Kantor Dinas Tenaga Kerja Garut. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan rumah susun setinggi lima lantai yang terdiri dari 98 unit tipe 28 di Desa Mangku Rakyat untuk menjadi lokasi pengungsian.
’’Di sana sudah ada dua hidran umum dengan kapasitas 2 ribu liter siap sedia. Sampai sekarang 30 keluarga sudah mengungsi di lokasi tersebut,’’ ungkapnya.
”Tanggul kita masih bagus. Diperkirakan justru kalau tidak ada tanggul bablas semua,” tutur Menteri Basuki. Di samping tanggul sungai di Desa Kaum Lebak, Kementerian PUPR juga akan memperbaiki tanggul di lokasi lainnya yang runtuh.
’’Saya sudah bilang pada Danrem dan bupati. Kalau mereka setuju kita bangun rusun sambil menata kawasan disitu, kira-kira ada dua rusun yang siap mereka tempati. Satu rusun untuk purnawirawan dan satu lagi untuk masyarakat,’’ jelasnya.