”Namun saya tak akan secara khusus menyuruh pemain saya untuk menjaga ataupun memprovokasi Costa di laga mendatang. Walau memang Costa sangat gampang meledak,” ucap Klopp.
Dari ESPN dituliskan seandainya Costa bermain apik musim ini tak lepas trio gelandang serang yang menopangnya. Dengan formasi 4-2-3-1 yang dijalankan Conte, trio Eden Hazard-Oscar-Willian meladeni serta memanjakan Costa dengan umpan-umpan briliannya.
Nah, sebaliknya dari kubu Liverpool sosok false nine paling digandrungi oleh Liverpudlian, suporter Liverpool, adalah Roberto Firmino. Seperti ditulis Empire of The Kop mantan pemain Hoffenheim tersebut punya peran vital dalam trisula lini depan Liverpool.
Formasi 4-3-3 yang dimainkan Klopp membuat Firmino bermain agak ke tengah. Bergantian dengan Daniel Sturridge yang justru dimainkan agak ke belakang. Lalu rekrutan baru asal Southampton Sadio Mane yang punya kemampuan melesat dimainkan di posisi winger kanan. Tidak sekedar melepas umpan terukur, Mane pun diberikan kebebebasan buat melepas tembakan.
Firmino pada Sabtu (10/9) lalu membuat dua gol ke gawang Leicester City yang dijaga oleh Kasper Schmeichel membuktikan kalau dirinya bisa dijadikan tumpuan lini depan.
”Firmino adalah penyerang. Siapa yang berani menyangsikan kemampuannya setelah apa yang dipertontonkannya sejauh ini?” puji Klopp kepada anak asuhnya itu seperti diberitakan ESPN.
Pemain 24 tahun itu dicatat Whoscored punya angka rata-rata tembakan per laga lebih rendah ketimbang Costa. Yakni 2,5 tembakan per laga. Akan tetapi, akurasi passing Firmino lebih bagus persentasenya ketimbang Costa. Yakni 81,1 persen.
Selain itu, Firmino juga lebih rajin membuka peluang bagi rekan-rekan lainnya membuat gol. Angka keypasses per laga Firmino 3,5 kali per laga. (dra/asp)