bandungekspres.co.id, BANDUNG – Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung (RSHS) Bandung segera memberikan tindakan pemisahan hati pada bayi kembar siam asal asal Ciamis. Rencananya, tindakan medis tersebut akan diberikan bulan depan.
”Teknis operasi di pemisahan hati,” kata Direktur Medik dan Keperawatan Dr dr Nucky Nurjamsi Hidayat Sp OT(K), Mkes kepada wartawan di RSHS Bandung, kemarin (9/9).
Dia mengatakan, bayi kembar siam yang belum memiliki nama ini, terlahir dari keluarga muda ini berdempet di bagian dada dan perut. Menurutnya, saat ini kondisi kesehatan bayi kembar siam tersebut cukup baik. ”Bahkan berat badannya terus meningkat,” ungkapnya.
Nucky mengatakan, bayi yang saat ini dipanggil Gina-Gini tersebut lahir pada lahir 4 Juli 2016 lalu. Gina-Gini memiliki berat badan 5.400 gram. ”Sekarang naik menjadi 7.300 gram,” ucap Nucky.
Dia mengungkap, dari berat badan keduanya tidak ada masalah untuk dilakukan pemisahan. Terkait biaya, keduanya sudah di-cover oleh BPJS. ”Terhitung dari tiga kali kasus operasi pemisahan bayi siam, biaya operasi pemisahan mencapai ratusan juta,” ungkapnya.
”Kami optimis operasi pada keduanya bisa berhasil,” tambahnya.
Sementara itu, dokter spesialis jantung anak RSHS Bandung Rahmat Budi mengatakan, salah satu banyi Gina-Gini mengalami kelainan jantung yang biasa disebut tetralogi ovalo. ”Sementara, anak keduanya tidak ada kelainan apapun,” ucapnya.
Dia mengklaim, tim dokter sudah siap melakukan tindakan operasi. Hanya saja, pihaknya masih melakukan beberapa kali observasi dan kenaikan berat badan dari kedua bayi.
Berdasarkan observasi, kata dia, keduanya memiliki organ tubuh yang lengkap. Hanya saja, organ hati menempel. ”Jika sudah dioperasi pemisahan hati, baru nantinya anak pertama bisa dilakukan operasi jantung,” ungkapnya.
Alasan utama menunggu tiga bulan untuk dioperasi, kata dia, agar berat badan anak cukup. Jika berat badan tidak mencukupi, dimungkinkan akan terjadi kematian pada salah satunya.
Di tempat yang sama, dokter spesialis bedah anak RSHS Bandung Dr Bustanus Arifin Sp BA (K) mengatakan, jika saja telat melakukan operasi pemisahan hati, salah satunya akan akan sulit bertahan. ”Sebab, salah satunya memiliki kelainan jantung, kalau hanya pada salah satu saja yang diberikan obat, nanti obat akan menyebar ke bayi yang lainnya,” ungkapnya.