Mensos Resmikan E-Warung Kota Bandung

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Kementerian Sosial bersama Bank BNI meluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH) yang menggunakan sistem non tunai dengan menggunakan kartu BISA. Di mana kartu tersebut nantinya dapat digunakan oleh penerima bantuan sosial non tunai untuk membeli kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, serta dukungan modal usaha.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan E-Warung akan menjadi kanalisasi bagi penerima bantuan sosial PKH, Kelompok Usaha Bersama (Kube), dan program beras rakyat sejahtera (Rastra). Program ini juga menekan adanya penyalahgunaan bantuan, meningkatkan pengawasan dengan menerapkan sistem keuangan inklusif.

”E-Warung bersanding dengan KUBE, PKH dan Rastra. Kami menggandeng BNI untuk sistem transaksi elektronik, penerima bantuan bisa kapanpun mencairkan bantuan yang diterima dengan mendatangi E-Warung yang tersedia,” kata Khofifah kepada wartawan seusai peluncuran E-Warung KUBE-PKH di Binong Jati Kecamatan Batununggal Kota Bandung kemarin (2/9) sore.

Khofifah mengungkapkan, sistem yang dijalankan mampu mengunci, ketika penerima bantuan akan mencairkan dengan sejumlah produk bahan pokok. Nantinya si penerima Rastra, hanya bisa mencairkan beras, gula, dan tepung. Di luar itu, sistem akan mengunci dengan sendirinya.

”Pemilik E-Warung akan otomatis menjadi agen laku pandai, karena program ini menggandeng perbankan untuk transaksi digital. Tahun ini, pemerintah menyerahkan sebesar Rp 9,8 triliun program PKH, beras sejahtera Rp 21,9 triliun,” jelas Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah menegaskan, Kota Bandung merupakan kota yang memiliki E-Warung dibandingkan dengan kota/kabupaten lain yang juga sudah diresmikan. Di mana Kota Bandung langsung membuka 10 E-Warung, ini merupakan kota terbanyak yang membuka E-Warung.

”BNI sendiri telah memiliki sekitar 10.300 agen laku pandai yang nantinya siap bersinergi dengan Kementerian Sosial dalam membuka E-Warung di penjuru tanah air,” paparnya.

Khofifah menambahkan, peluncuran E-Warung sendiri, diharapkan bisa membebaskan masyarakat dari para rentenir yang saat ini telah merajalela hingga ke pelosok daerah. Dia berharap, masyarakat tidak mudah terkena rayuan sang Rentenir yang nantinya akan menyengsarakan dirinya sendiri. ”Program ini diharapkan bisa membebaskan masyarakat dari kekejaman Rentenir,” pungkasnya. (dn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan