bandungekspres.co.id – BANYAK kriteria yang dipertimbangkan selalu oleh seorang pelatih ketika hendak mendatangkan amunisi baru ke dalam timnya. Bukan hanya dari teknik dan skill yang dimilikinya, tapi attitude dari sang pemain pun harus menjadi perhatian. Bagi pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman, menyebut sikap pemain yang baik mempunyai nilai lebih di matanya. Hal itu berlaku bagi pemain yang pernah dia rekrut ke tim seperti Vladimir Vujovic dan Konate Makan.
Selain itu track record dari agen sang pemain pun selalu menjadi bahan pemikiran Djanuruntuk mengambil kliennya. Pengalaman Djanursoal pemain dan agen yang sembarangan pernah dia rasakan di awal musim 2015. Persib yang sedang memburu ujung tombak pengganti Djibril Colulibaly kedatangan banyak pemain seleksi dari agen-agen dan hasilnya tidak ada yang memuaskan.
”Pasti attitude (sikap). Itu bukan cuma berlaku untuk pemain lokal tapi asing juga. Termasuk datang dari agen mana, itu juga jadi pertimbangan. Karena kalau ada yang bilang agen itu kurang gini-gitu, info itu saya tampung,” ujar Djadjang.
Persib sendiri saat ini sedang mencari pemain asing berposisi bek dan striker. Untuk pemain belakang, Diogo Alexandre Ferreira asal Australia telah siap didatangkan ke Bandung dalam waktu dekat. Djanurmengatakan dia kepincut dengan Diogo karena masih berada di usia emas, yaitu 26 tahun. Baginya pemain yang terlalu muda masih belum siap untuk bertanding di kompetisi Indonesia yang keras sehingga dibutuhkan pengalaman.
”Untuk pemain asing yang datang ke Indonesia harus sudah matang, kalau muda cuma satu-dua yang jadi. Artinya dia harus matang dalam segala hal, dalam menghadapi segala persoalan di negeri orang,” ungkapnya.
Attitude memang cukup berkaitan dengan usia sang pemain. Pemain muda yang masih labil akan dengan mudah terpengaruh lingkungan saat dia mempunyai banyak penggemar. Menurutnya itu menjadi alasan kenapa banyak legiun asing belia yang gagal saat mencoba peruntungan di tanah air. Jika mereka sukses di usia muda, Djanurpun menyebut karir mereka cepat menurun dan sulit berkembang.
”Salah satunya karena itu tadi, harus pemain yang sudah matang, sudah bisa menyesuaikan keadaan. Rata-rata datang ke sini katakan sudah dalam usia yang mendekati senja,” ujar Janur. (smm/asp)