OJK KR 2 Jabar Bentuk Tiga Forum Pendorong Perekonomian 

Menurut dia, langkah yang dilakukan pihaknya cukup konkret. Pasalnya, pada 7 Oktober mendatang, bakal ada perubahan tata kelola TKI di Indramayu. Pihaknya akan menggelar sebuah event yang menghadirkan kantor imigrasi, penyalur, pelatihan, dan industri perbankan. ”Jadi TKI yang masu berangkat bisa dapat tiket di situ dan mendapat pembiayaan. Lambat laun, budaya TKI yang dibiayai sponsor bakal beralih ke perbankan,” ujar dia.

Selain masalah TKI di Indramayu, pihaknya juga memiliki target pengembangan pertanian kopi di Garut. Menurut dia, kopi asal Garut memiliki kualitas sangat baik. Ini dibuktikan dengan perolehan enam penghargaan tingkat internasional. Namun sayang, para petani kopi di Garut tidak banyak yang memiliki akses ke bank.

”Masalahnya hampir sama dengan TKI di Indramayu, bahwa petani kopi di Garut juga dibiayai sponsor. Kami tidak bisa langsung memerintahkan perbankan agar memberikan kredit modal. Karena perbankan juga harus tetap prudent. Namun, kita identifikasi dulu, petaninya siapa? produknya bagaimana? Pemasarannya kemana saja? Berapa banyak produksinya? Nah, kita pilih mana kira-kira petani yang layak dan bisa diberi pinjaman namun tidak bankable. Petani yang dianggap layak itu nanti dibuka aksesnya agak mendapat pinjaman KUR yang tanpa agunan,” jelas dia.

Menurut dia, pemberian perbankan memang harus dilaksanakan sevara teliti dan baik. Tapi, jangan sampai menutup akses. Maka OJK menginisiasi untuk bersinergi dengan pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pertanian, kelompok tani dan industry perbankan.

Alhamdulillah, kredit sudah kita gulirkan. Sebagian petani sudah mendapat pinjaman modal. Bukan masalah berapa banyaknya, tapi keberpihakan terhadap petani itu,” ujarnya.

Program ketiga yang dijalankan TPAKD yakni merangkul star up bisnis di Kota Bandung. Sebagai kota yang banyak lembaga pendidikan dan kota kreatif, Bandung memiliki anak-anak muda. Mereka banyak mencoba terjun wirausaha, namun terkendala modal.

”Ini juga sama, lagi-lagi perbankan tidak bisa menyalurkan kredit karena tidak memiliki jaminan. Kami ingin mendorong industri jasa keuangan bersama-sama mendukung star up bisnis,” ungkap dia.

Untuk itu, pihaknya bakal menggelar sebuah pertemuan antara star up bisnis dan perbankan dalam sebuah event bertajuk Festival Star Up Bisnis. Dalam kegiatan itu, bakal terlihat mana pengusaha muda yang memiliki potensi agar bisa dibantu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan