Jokowi: Ini Dia yang Terkenal Banget di TV Itu

Karena itu, Imam kemudian mendapuk Gloria sebagai duta Kemenpora yang akan turun dalam berbagai program andalan Kemenpora. Tujuannya, pemuda-pemudi Indonesia bisa mencontoh ketegaran dan pantang menyerah seperti Gloria.

Seperti diketahui, Gloria menjadi buah bibir karena didiskualifikasi dari keikutsertaannya sebagai anggota Paskibraka menjelang hari H pelaksanaan upacara. Garnisun Tetap I/Jakarta mendiskualifikasi Gloria karena gadis 16 tahun itu ternyata berkewarganegaraan Prancis. Ayah Gloria, Didier Hamel, berstatus WNA (warga negara asing) berkebangsaan Prancis. Sedangkan ibunya, Ira Natapradja, adalah WNI.

Status Gloria diketahui saat dia dan kawan-kawannya diminta mengumpulkan paspor. Paspor tersebut dipakai untuk persiapan melawat ke negeri tetangga dalam rangka program duta belia. Rupanya, Gloria hanya punya paspor Prancis plus surat izin tinggal di Indonesia hingga 2021. Status Gloria tersebut dipersoalkan pihak garnisun selaku penanggung jawab upacara.

Berdasar UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, sebenarnya Gloria masih diperbolehkan memiliki kewarganegaraan ganda sebelum berusia 18 tahun. Namun, karena lahir sebelum 1 Agustus 2006, dia dikenai kewajiban mendaftarkan diri sebagai WNI di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Sayang, hingga batas waktu pendaftaran pada 1 Agustus 2010, orang tuanya tidak kunjung mendaftarkan namanya ke Kemenkum HAM.  ”Ini kan bukan kesalahan Gloria,” ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung setelah upacara kemarin. Apalagi, lanjut dia, tampak sekali nasionalisme gadis yang lahir di Jakarta terhadap negara ibunya itu.

Pramono menjelaskan, negara memberikan ruang untuk siswa-siswa berprestasi seperti Gloria. Karena itulah, ketika mendapati persoalan kewarganegaraan menghambat Gloria menjadi anggota Paskibraka, presiden dan wakil presiden meminta panglima TNI dan Menpora mencari jalan keluar. “Menkum HAM melihat ternyata juga bisa (dicarikan jalan, Red),” kata Pramono.

Sepatu Dahlan

Anggota Paskibraka lainnya yang menjadi pusat perhatian adalah Nilam Sukma Pawening. Siswi SMAN 67 Jakarta itu mendapat tugas penting: menjadi pembawa baki bendera di Tim Arjuna, yang bertugas pada upacara detik-detik proklamasi kemarin pagi. Seperti halnya Gloria, raut wajah girang bercampur lega tidak mampu dia sembunyikan begitu tugas selesai dengan lancar. Dia masuk Wisma Negara dan langsung berpelukan dengan kawan-kawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan