Sepanjang bergabung Persib, striker asal Spanyol itu baru mencetak dua gol, yakni saat di Piala Bhayangkara dan turnamen segitiga di Ciamis. Catatan terbaik Juan Belencoso hanya satu assist kepada Vladimir Vujovic saat Persib Bandung bermain imbang 1-1 melawan Persiba Balikpapan. Juan Belencoso melakukan percobaan dua kali.
Kini setelah Persib ditanggani Djadjang Nurdjaman, muncul keputusan mendepak Belencoso. Itu setelah Persib dipermalukan Semen Padang dengan skor telak 4-0, di Stadion H Agus Salim beberapa waktu lalu. Bobotoh pun langsung bereaksi, hingga hastage #savebelencoso menjadi tranding topik.
Sementara itu, Djanur menilai Belencoso kualitasnya memang jauh dari harapan. Sejak menukangi Maung Bandung, dia belum pernah melihat penampilan terbaiknya. Bahkan Djanur menyebut, kemampuan pemain lokal lebih baik ketimbang Belencoso.
”Begini ya biar clear semuanya, orang banyak bilang gak ada yang nyuplai, tapi dari kualitas saya tidak melihat kapan dia shooting. Sebelum saya di sini juga saya belum pernah lihat (shooting dia). Saya juga sudah mantau,” kata Djanur beberapa waktu lalu.
”Kemudian setelah saya gabung, permainan Belencoso kalah sama pemain lokal, shooting juga kalah sama pemain lokal. Jadi wajar kalau dia seperti itu (dicoret),” sambung pelatih yang sukses mempersembahkan dua gelar juara untuk Persib, yakni ISL 2014 dan Piala Presiden 2015 ini.
Menurunnya, performa Juan Belencoso memang sangat disayangkan. Pasalnya, di klub sebelumnya Kitchee SC Hongkong dia merupakan pemain yang berbahaya. Belencoso pun pernah menyabet top skor AFC Cup 2014 dan membawa timnya Kitche SC meraih tiga piala pada tahun 2014.
”Apakah dia sudah menurun jauh dari penampilan sebelumnya karena itu kan sudah 2 tahun yang lalu. Atau mungkin faktor usia juga dan mental, tapi yang jelas tidak ada konflik dalam tim,” pungkasnya. (voc/asp)